Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rupiah Tidak Harus Makin Perkasa

22 Februari 2016   01:05 Diperbarui: 22 Februari 2016   10:56 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa implikasi jika IDR perkasa antara lain:

1. Neraca perdagangan akan defisit akibat impor barang meningkat dan indikasinya sudah terlihat pada neraca perdagangan Januari 2016 yang hampir "balance" atau setimbang.

2. Dengan semakin bertambahnya kegiatan proyek infrastruktur, maka akan mendorong impor barang modal yang berdampak defisit pada neraca perdagangan naik dan berlanjut dengan tekanan pada nilai tukar IDR.

3. Dalam kondisi deflasi harga barang komoditas dan energi, keperkasaan IDR akan mengakibatkan harga barang ekspor naik dan nilai ekspor tertekan; sebaliknya nilai impor akan meningkat. Peningkatan impor barang konsumsi membuat harga produk lokal tertekan dan berdampak pada pertumbuhan usaha. 

4. Korporasi yang menanggung utang dalam mata uang asing (terutama USD) akan semakin berusaha "mengumpulkan dana" yang digunakan untuk membayar utang. Pada sisi lain, Korporasi akan menunda investasi (bagi korporasi yang berorientasi ekspor) karena harga ekspor tertekan juga investasi tidak menjanjikan "return" yang menarik. Korporasi melakukan "saving" atau investasi pada surat utang pemerintah yang menjanjikan imbalan lebih menarik serta aman sehingga saat Rupiah mengalami apresiasi, akan meningkatkan nilai investasi (dalam USD misalnya).

5. Tren IDR menguat akan mendorong minat berspekulasi yang kemudian meningkatkan volatilitas atau gejolak.

Belajar dari perekonomian Amerika (US), dalam kondisi Strong USD terhadap mata uang negara mitra perdagangan US, ekspor produk US tertekan sementara impor naik sehingga defisit perdagangan makin meningkat  juga.

Lantas masihkah ingin Rupiah makin Perkasa?

 

Arnold Mamesah - Laskar Initiatives

22 Februari 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun