Lihat ke Halaman Asli

Arman Ramadhan

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka

Feature Perjalanan: Sepenggal Cerita di Pantai Tanjung Setia

Diperbarui: 18 Mei 2022   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di hari rabu selang beberapa hari setelah lebaran  saya beserta keluarga hendak berwisata ke daerah Pantai Tanjung Setia. Kondisi cuacanya mendung berawan sejak pagi. 

Namun, tak menyurutkan langkah kami untuk berwisata ke salah satu tempat wisata alam yang terletak di daerah Krui, Pesisir Barat, Lampung. Sekitar 22 Km dari rumah orang tua saya. 

Jalanan yang disuguhkan sangat mulus dan  tidak terlalu ramainya lalu lintas berkendara didaerah ini, membuat waktu tempuh semakin cepat yakni kami hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit agar tiba dilokasi.

Kami baru kali ini mengunjungi tempat itu dan beberapa kali kerap bertanya kepada warga setempat lokasi pantai tersebut. Lagi pula, Google map yang kami pakai hanya mengantar kami sampai gapura Pantai Tanjung Setianya saja sebagai titik akhir. 

Kemudian setelah bertanya, ternyata masih ada lima ratus meter lagi menuju ke pantainya. Jalanan desa menuju pantai, berupa jalanan aspal berbatu yang terdapat beberapa genangan air dan dihiasi oleh pohon kelapa sepanjang jalan menuju ke sana.

Tidak perlu memakan banyak waktu, tak terasa sudah sampai ditempat wisata tersebut. Pantai Tanjung Setia ini ternyata jika tidak ada suasana lebaran atau lebih tepatnya hari biasa tempat wisata ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. 

Namun, dikarenakan saya beserta keluarga berkunjung ke sana pada saat momen libur lebaran, maka dikenakan biaya sebesar Rp. 5000 untuk orang dewasa dan anak-anak gratis.

Suasana di sana dari tempat pembayaran tiket masuk hingga ke pantainya, semuanya serba hijau pepohonan, biru air laut yang jernih dan putihnya pasir yang menjadi pijakan kaki kami. 

Pada saat melihat pantainya saya tak langsung terjun ke air untuk berenang tapi saya menyantap bekal makanan  jenis seafood seperti cumi dan ikan pari dengan rasa yang pedas dan gurih di mulut. 

Setelah dirasa perut cukup terpenuhi agar ada tenaga dan semangat pada saat bermain. Saya beserta yang lain langsung masuk ke air dan berenang dan bermain pasir.

Disaat kami bermain ombak yang menggulung menuju tepi pantai tidaklah besar, masih bisa dinikmati. Air asin yang membasahi seluruh tubuh kami, membuat kegiatan dipantai itu semakin asyik. Kami juga tak lupa untuk menyempatkan mengambil foto dengan latar belakang sebuah pantai itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline