Upaya meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Tegal, berbagai langkah dilakukan pemerintah. Salah satunya, memberikan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan produktifitas dan daya saing koperasi serta UKM kepada para pelaku usaha lokal. Bimtek ini dilakukan langsung oleh Kementerian Koperasi dan UKM selama dua hari yakni Kamis (15/3) hingga Jumat (16/3).
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan, bimtek ini sangat penting dan strategis untuk meningkatan sumber daya manusia (SDM) UKM. Sehingga para UKM mampu bersaing dalam pemenuhan kebutuhan komponen di dalam negeri. Baik untuk komponen otomotif, pendukung industri otomotif, maupun alat-alat pertanian. Dia yakin, permintaan produk otomotif ke depan sangat besar. Permintaan akan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan populasi penduduk Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 260 juta.
"Untuk ekspor ke negara lain juga besar, jadi bukan cuma untuk dalam negeri saja," kata Wayan Dipta, usai memberikan bimtek kepada puluhan pelaku usaha di Desa Bengle, Kecamatan Talang, Jumat (16/3).
Dia mengungkapkan, pada 2016 lalu, Indonesia berhasil menjual 1,06 juta unit mobil ke wilayah Asean. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan negara tetangga. Seperti Thailand hanya 768,7 ribu unit, Malasia 580,1 ribu unit, Philipina 359,5 ribu unit, dan Vietnam hanya 270,8 ribu unit.
"Target 2018 ini, Indonesia harus mampu ekspor sebanyak 2,2 juta unit," ujarnya.
Berbeda dengan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang impor hingga mencapai 65 persen. Wayan tak menampik, besarnya impor ini karena harga produk impor lebih murah 15 persen hingga 25 persen dari produk lokal. Perbedaan harga ini disinyalir karena produk impor berasal dari bahan baku yang efisien dan murah. Sedangkan produsen lokal masih sulit mencari bahan baku seperti besi, baja, karet dan aluminium paduan.
"Peningkatan produk impor ini harus kita sikapi bersama. Caranya, dengan meningkatkan sinergitas antar lembaga dalam upaya mendorong kemampuan UKM di bidang komponen," imbuhnya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti melalui Kepala Bidang Koperasi Sagitarina yang hadir dalam acara itu berharap para pelaku UKM dan koperasi di wilayah binaannya mampu meningkatkan produksinya. Sehingga bisa lebih berkembang dan memiliki daya saing serta mampu membangkitkan kembali istilah Tegal sebagai Jepangnya Indonesia. Dirinya tak pungkiri, pertumbuhan industri otomotif di Kabupaten Tegal semakin meningkat.
"Saat ini, jumlah pelaku usaha di Kabupaten Tegal sebanyak 2.192 orang. Itu khusus di bidang otomotif," sambungnya.