Lihat ke Halaman Asli

Katak kecil

di emper pondok ar-Rohman

Urip Iku Urup, Mengalam dan Berdamai dalam Jejak Pengabdian

Diperbarui: 18 September 2022   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi KPM Kelompok 17 desa Duri, Slahung, Ponorogo, tahun 2022

"Menuntut ilmu dan mengabdi kepada rakyat bukanlah dua perkara yang sepantasnya dipisah-pisahkan." 

~Y.B Mangunwijaya dalam novelnya Burung-burung Manyar

            Esai ini ditulis menjadi bagian dari diary maupun salah satu tugas yang harus dipenuhi sebagai memorandum dan refleksi secara naratif pasca kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang dilaksanakan oleh penulis. Berangkat dari rangkaian kegiatan KPM, penulis akan memaparkan rasa kehangatan, kebersamaan, dan suka cita, namun tidak jarang pula juga kekecewaan dan kesedihan. Rasa dan seluruh pengalaman penulis itu tumbuh dan merebak di desa Duri, Slahung, Ponorogo, tepatnya sebuah desa sekaligus posko yang menjadi lokasi pelaksanaan KPM kelompok 17 tahun 2022.

            Dikutip dari tulisan Didik Riyanto berjudul Profil Desa Duri Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo maupun pengamatan penulis selama kegiatan KPM, desa Duri memiliki pembagian wilayah diantaranya pemukinan, persawahan, perkebunan, dan hutan, tepatnya berada 5 km dari kecamatan Slahung dan 259 km dari kabupaten Ponorogo. Dengan sekilas gambaran geografis tersebut, tampak bahwa masyarakat desa Duri mayoritas bermata pencaharian di bidang pertanian dan peternakan, sementara sebagian kecilnya adalah pengelola UMKM, Pedagang, Pengrajin, dan sebagainya.

            Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) tahun 2022 di desa Duri, menjadi cerita keberlanjutan setelah dua tahun pandemi covid-19 mendobrak kehidupan masyarakat. KPM ini mengangkat tema besar "Menumbuhkan Kepedulian Mahasiswa dalam Memulihkan Produktifitas dan Kehidupan Masyarakat pasca Pandemi". Sebagaimana dari tema tersebut, tujuan utama KPM tahun ini adalah membangkitkan dan mengoptimalisasikan segala potensi di lingkungan desa Duri.

            Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) -- merupakan bagian integral dari rangkaian mata kuliah yang wajib diikuti seluruh mahasiswa semester 7 sebelum menempuh semester akhir atau skripsi. Dilihat dari beberapa sisi, KPM memiliki dan tujuan terhadap beberapa elemen antara lain, 1) Bagi mahasiswa sendiri, kegiatan KPM menjadi ajang adaptasi dan dedikasi seutuhnya kepada masyarakat; 2) Bagi instansi, kegiatan KPM sebagai program wajib, di mana secara umum menjadi wadah pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa untuk hidup bermasyarakat; dan 3) Bagi masyarakat, kegiatan KPM menjadi wujud relasi antara mahasiswa dengan masyarakat yang di tempatinya untuk saling membantu dan mengembangkan kegiatan maupun potensi yang ada di dalamnya, sehingga menciptakan hubungan yang menguntungkan. Di antara fungsi-fungsi tersebut, tentunya bersesuaian dengan pembagian kelompok para pengabdi di KPM tahun 2022 ini, baik monodisiplin dan multidisiplin.

KPM dengan dua kategori tersebut diharapkan mampu meningkatan potensi dan kondisi sosial daerah KPM melalui komunikasi dan konsolidasi secara dinamis. Keterlibatan mahasiswa dalam dua pengkategorian tersebut dalam KPM menjadi sarana untuk mengasah kemampuan, keterampilan, kemandirian, kepedulian sosial, kerja sama, dan sikap-sikap lainnya. Mahasiswa yang melaksanakan KPM diharapkan mendorong pengembangan potensi diri dan menerapkan keilmuan mahasiwa secara interdisipliner, salah satunya melalui penggunaan teknologi informasi, komunikasi, dan lain sebagainya. Mahasiswa pelaksana KPM secara umum tersebut adalah agent of change maupun social control, yang dibutuhkan di masyarakat.

Jalani Realita sebagai Bagian dari Pengabdian

            Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ini dilaksanakan kurang lebih selama 40 hari, mulai tanggal 4 Juli-12 Agustus 2022. Kami mahasiswa sebagai pengabdi di KPM memiliki tugas untuk mengejawentahkan visi-misi sebagai seorang mahasiswa seutuhnya, hidup dan tinggal bersama masyarakat, bekerja bersama dengan masyarakat, dan berkonstribusi untuk masyarakat. Mahasiswa pelaksana KPM mengalam, membaur, dan membaktikan diri kepada masyarakat.

            Aktivitas keseharian dari Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang kami lakukan diantaranya piket masak, piket bersih-bersih posko, jalan-jalan atau senam pagi, sholat jamaah, dan lain sebagainya. Aktivitas terpenting dari KPM yang kami laksanakan adalah program kerja (proker) yang dikelompokkan menjadi dua kategori diantaranya program kerja utama dan penunjang. Proker utama yang dicanangkan antara pengoptimalan UMKM di lingkungan desa Duri,  sementara proker penunjang antara lain membantu di TPA Abdul Qodir, rangkaian kegiatan Idul Adha, posyandu, jum'at bersih, konstribusi pembangunan gudang inventaris masyarakat dukuh Brambang, pendirian Pondok Belajar gratis, perawatan pohon-pohon di gunung Duri, kegiatan Agustusan, dan lain-lain. Proker-proker tersebut tentunya berdasarkan acuan dari kampus khususnya LPPM dan persetujuan Dosen Pembembing Lapangan (DPL) kelompok kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline