Lihat ke Halaman Asli

ari imogiri

warga desa

Ketua Umum PAN di Bawah Ketiak SBY, PAN Tetep Anak Nakal bagi Koalisi

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pukul 12.57 WIB tadi, akhirnya secara aklamasi Hatta Rajasa terpilih sebagai ketua umum PAN, sesuatu yang tidak diharapkan karena menjadi kurang indah tampaknya sebuah kongres demokratis tanpa pemilihan, namun apa boleh buat itulah yang terjadi di kongres PAN ke 3 di Batam kali ini.
seperti mengulang kongres 5 tahun yang lalu di Semarang ketika Hatta Rajasa diminta mundur dari pencalonan untuk memberi kesempatan SB melaju menjadi ketum PAN, maka kali ini giliran Drajad Wibowo yang diminta mundur dari pencalonan untuk memberi kesempatan kepada Hatta Rajasa memimpin PAN sampai 5 tahun mendatang.
sebuah kompromi politik memang yang terjadi dalam kongres kali ini, sehingga untuk Drajad kemudian dibuatkan sebuah posisi baru, wakil ketua umum, yang selama ini tidak dikenal dalam struktur kepengurusan di PAN.
maka kemana arah PAN 5 tahun mendatang ketika sang ketua umumnya ada di bawah ketiak SBY karena posisinya sebagai menteri kesayangannya, sementara sang wakil ketua umum ada jelas-jelas sejak awal mengmbil posisi berseberangan terhadap pemerintahan?
maka sangat dipastikan selama 5 tahun mendatang, PAN tidak akan menjadi anak manis koalisi yang selalu sendiko dhawuh dan mati-matian menjadi bemper kekuasaan belaka sebagaimana yang terjadi dengan partai-partai lain seperti PPP dan PKB, namun akan tetap seperti sekarang ini menjadi anak nakal bagi koalisi, apalagi para pendukung Drajad yang cenderung oposan adalah kader-kader muda yang sangat bisa jadi banyak dimasukkan ke dalam kepengurusan DPP nantinya, dan sebagaimana kita ketahui, kader-kader muda lah yang senantiasa mewarnai dalam keseharian hidup berpartai.
maka hal ini akan menjadi sebuah jawaban dari kekhawatiran sementara pihak yang menganggap jika PAN di bawah Hatta Rajasa maka akan menjadi semaacam partai underbow dari demokrat, karena dengan posisinya sebagai menko, sangat pasti akan sedikit waktu yang dimiliki oleh Hatta mengurusi partai, sementara di sisi lain, Drajad Wibowo yang tidak duduk di pemerintahan maupun legislatif dengan posisi waketum tentu akan lebih mewarnai kehidupan PAN lima tahun mendatang, bahkan bisa jadi, ini adalah strategi untuk mengunci posisi Hatta, sehingga seakan-akan dia orang nomor satu di PAN, tapi sebenarnya dia hanya ketum simbolis saja, karena Drajad lah sebenarnya yang berkuasa di PAN.
kita tahu di belakang PAN ada Amien Rais, yang tidak sepenuh hati juga mendukung pemerintahan SBY, maka akan sangat tidak mungkin akan membiarkan PAN tunduk dan hancur di bawah ketiak SBY.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline