Lihat ke Halaman Asli

ARIF BACHTIAR

mahasiswa

Sebuah Ilusi Dunia Maya

Diperbarui: 22 Oktober 2020   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : instagram/fardiyandi

Pada zaman ini perkembangan teknologi sangatlah pesat,arus globalisasi semakin mudah untuk masuk kedalam setiap sendi kehidupan masyarakat. Terutama gadget, disemua kalangan baik usia muda maupun usia tua tentu telah memiliki sebuah gadget atau smartphone. 

Tak dapat dipungkiri, gadget memberikan telah kemudahan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hal ini menyebabkan ketergantungan manusia pada ponsel pintar.

Ketergantungan tersebut merupakan salah satu dari dampak negatif gadget, seolah-olah gadget adalah kebutuhan primer manusia yang wajib untuk terpenuhi. 

Terutama bagi kalangan remaja, gadget dapat mengakses berbagai sosial media dengan mudah. Dengan adanya ini hampir segi kehidupan remaja dikendalikan oleh sosial media. Saat makan sambil pegang handphone, saat kemanapun selalu pegang handphone bahkan ke kamar mandi pun sambil membawa handphone.

Contoh dalam kehidupan lainnya, pada saat bangun tidur hal apa yang pertama dicari? ya benar sekali, gadget. Saat pertama kali membuka mata, mereka dikendalikan oleh pihak ketiga dan lupa untuk bersyukur pada tuhan. 

Belum lagi ketika mereka telah traveling atau jalan-jalan tentunya mereka mengabadikan momen-momen tersebut kemudian diposting di sosial media.

Ketika sedikit yang berkomentar, mulailah hatinya bertanya-tanya "apa yang salah denganku?" atau "apakah diriku kurang?". Saat melihat postingan orang lain yang memiliki kelebihan dari dirinya seketika merasa rendah diri atau insecure, padahal manusia diciptakan oleh tuhan dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda sampai membuatnya lupa bahwa dirinya memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki orang lain.

"Trimo ing pandum"

Seperti itulah pepatah orang jawa, kita harus bersyukur dengan apa yang diberikan kepada kita dengan apapun yang telah dianugerahkan kepada kita, memang sulit untuk melakukannya setiap hari terkadang selalu ada saja suatu hal yang membuat kita tidak bersyukur. Memang seperti itulah efek dari dunia maya terlihat sepele tetapi memberi dampak yang cukup besar,selain itu media sosial bisa juga membawa dampak yang baik. Meningkatkan kreativitas dan inspirasi,tetapi bisa membuat candu serta lupa waktu. Hal itu tidak salah hanya saja kita harus bisa mengendalikan

agar kita tidak terjebak didalam ilusi dunia maya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas kita harus lebih bijak dalam bersosial media dengan menerapkan consuming, questioning, than believing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline