Lihat ke Halaman Asli

Pesona Telomoyo

Diperbarui: 19 Januari 2023   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

" Indah sekali ciptaanmu ya Allah" Gumanku dalam hati

" Terima kasih Engkau menciptakan alam seindah ini" 

Secara tidak terencana aku sampai di Puncak Telomoyo pagi itu. Gunung yang viral di media sosial karena keindahan alam dan jalurnya. Puncak Telomoyo dapat dilalui dengan kendaraan bermotor karena jalan yang sudah beraspal.  Tidak heran Gunung Telomoyo menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Jawa Tengah. Bahkan pada hari libur, jalan menuju puncak Telomoyo macet parah karena dipenuhi sepeda motor pengunjung. Bagaimana aku bisa sampai ke Telomoyo? yuk simak ceritaku.

Hari yang cerah, sayang sekali jika hanya aku lewatkan dengan berdiam diri di rumah. Pagi itu aku putuskan untuk pulang ke Batang, kota kelahiran Istriku. Setelah sholat subuh dan mempersiapkan bekal, aku pacu Megapro Hitamku (panggil saja Megi) menantang dinginnya fajar. Jalan yang masih sepi membuat perjalananku lancar. Pukul 06.00 aku sudah sampai di proliman Tanjung, Kudus. Melihat langit yang biru, entah kenapa muncul keinginan untuk jalan-jalan dahulu sebelum ke batang. Satu tempat yang terlintas adalah Gunung Telomoyo. Sudah lama aku ingin kesana setelah melihat berita di salah satu jejaring sosial. Tanpa pikir panjang, aku belokkan si Megi ke arah selatan. Melintasi Jalan Kudus-Purwodadi yang bergelombang diselingi lubang kecil disana sini. Jam 09.00 aku sudah sampai Dalangan setelah melewati jalur gubug, Kedungjati, Salatiga, Kopeng. Sebenarnya pintu masuk ke Telomoyo juga dapat melalui Pagergedog, namun aku belum tahu jalurnya. Setelah membayar tiket masuk, aku lanjutkan perjalanan melintasi jalanan rusak sampai ke pertigaan yang mengarah ke pagergedog dan ke puncak. Aku istirahat sebentar seraya mengamati jalur yang mengarah ke Pagergedog. Ternyata jalur tersebut lebih bagus jalannya dengan beton yang cukup tebal.

"Ah...Kenapa tadi tidak lewat sini saja" Sesalku lirih.

Dok. pribadi

Mulai dari pertigaan tersebut, kondisi jalan lebih bagus namun tanjakan lebih curam. Sepanjang perjalanan, kita disuguhi pemandangan yang luar biasa. Selain dapat melihat puncak Gunung  Merbabu, Merapi, Sindoro dan gunung lain, kita juga dapat melihat Rawa Pening dan Kota Salatiga dari atas. Perjalanan aku lanjutkan sampai puncak dimana terdapat beberapa menara pemancar telekomunikasi. Setelah puas menikmati pemandangan landscape puncak Gunung Telomoyo, aku turun gunung dan berhenti disalah satu warung kopi. Sepanjang jalan menuju puncak memang terdapat banyak pedagang kopi. 

" Kopi hitam satu mbak, agak pahit ya"

" Adanya kopi bungkus mas, sudah dicampur gula"

" Oooo...Ya sudah, tidak apa apa mbak"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline