Lihat ke Halaman Asli

Kliping Koran: Tradisi yang Memudar

Diperbarui: 19 Januari 2022   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman muka (Sumber: dok. Pribadi) Desain by. Canva

Arus informasi semakin tidak terbendung. Setiap hari kita disuguhkan oleh berbagai informasi dan pemberitaan. Baik melalui media cetak ataupun elektronik. Satu di antara media cetak adalah koran. Koran dengan berbagai karakteristiknya sudah lama hadir menyuguhkan beragam informasi. 

Bahkan turut serta menjejaki aneka macam peristiwa penting dan kejadian sejarah bangsa ini. Mulai dari peristiwa politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan.

Koran sebagai media, tidak henti-henti memainkan peran dan fungsinya di tengah masyarakat yang plural. Peran koran mampu memadukan antara kebutuhan informasi dan kontrol sosial. 

Begitu pula dengan fungsinya, ia dapat menjadi arsip sejarah yang mampu merekam peristiwa melalui tulisan. Sebelum difungsikan dengan bentuk artifisial lainnya, meski tidak "terhormat", katakanlah sebagai pembungkus makanan.

Satu di antaranya yang dapat menyelamatkan fungsi koran adalah melakukan pengklipingan. Kliping adalah proses menggunting, melipat, dan menempel koran dalam satu kertas dengan mengidentifikasi dan mengelompokkannya terlebih dahulu berdasarkan tema, isu, rubrik, kolom, ataupun jenis lainnya yang dikehendaki.

Beberapa contoh kliping koran yang dapat kita temui antara lain misalnya, kliping koran sejarah, kliping koran sepak bola, kliping koran politik, bahkan sastra. 

Semua koran yang dikliping telah dirunut dan menempuh proses kurasi oleh orang yang melakukan pengklipingan terhadap koran. Baik dari koran lokal maapun koran nasional. 

Koran lokal misalnya, Pikiran Rakyat, Radar, Tribun, dll. Koran nasional lebih banyak lagi ragamnya, antara lain misalnya; Kompas, Tempo, Republika, Media Indonesia, Rakyat Merdeka, dll.

Era tahun 90-an sampai 2000-an akhir menjadi titik kulminasi tradisi pengklipingan koran. Meski tahun-tahun ini dapat dibantah periodesasinya, boleh jadi tradisi itu tetap ada dan dilakukan oleh sebagian pembaca setia koran sampai hari ini. 

Namun, mesti kita sadari bersama bahwa, tradisi pengklipingan koran kian hari kian memudar. Tidak sedikit dari generasi kita hari ini tidak tahu proses kliping koran, atau bahkan mereka tidak mengetahui apa itu kliping.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline