Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Tiga Hari Sakit, Sebuah Mahkota, dan Surat Cinta

Diperbarui: 2 Desember 2022   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tiga hari di penghujung November 2022, saya sakit. Namun hari ini saya sudah sembuh dan bisa ke sekolah lagi.

Sakit apa? Saya mengalami demam tinggi dengan frekuensi yang hampir semalaman. Nafsu makan hilang. Kepala sakit tak tertahan dan akhirnya berujung (maaf) muntah-muntah pada pagi hari.

Rasanya tidak kuat menahan sakit raga ini. Terpaksa saya ijin tidak pergi mengajar. Selain kondisi badan saya dangat lemah, saya juga tidak mau menyebarkan virus atau bakteri sumber penyakit baik pada anak didik maupun kawan-kawan saya.

Satu hari demam membuat saya tak bisa ke manapun. Namun ada seorang teman yang baik hati berkenan mengunjungi dan mengirimi makanan. Saya tidak perlu pergi keluar rumah untuk sekedar membeli makan. Terima kasih pada Tuhan yang sudah menganugerahkan saya seorang kawan baik.

Hari berikutnya, saya merasa jauh lebih baik, tidak ada demam lagi, hanya saja batuk dan pilek mulai makin terasa berat. Saya pun pergi ke klinik terdekat demgan memanfaatkan fasilitas BPJS.

Di Faskes itulah saya bertemu dengan dokter umum dan mendiagnosis penyakit saya. Saya diminta istirahat lagi 1 hari untuk masa pemulihan dari sakit batuk pilek dan radang. Saya menurut saja apa kata dokter.

Kemudian saya juga meminum 3 jenis obat dari dokter yang di dalamnya ada antibiotik juga. Saya merasa jauh lebih sehat. Kondisi saya membaik setelah istirahat 1 hari lagi dan akhirnya batuk pilek itu perlahan menghilang dari badan saya.

Meski demikian, saya harus tetap memakan obat saya sampai habis semua sesuai resep dokter. Beberapa murid di kelas melihat saya meminum obat-obat tersebut.

Ada dua jenis obat lainnya untuk mengatasi agar tidak muntah lagi. Saya meminum obat untuk lambung dan obat untuk mual.

Saya yang sering lebay jika sakit, jadi pastinya harus rajin minum obat sesuai resep dokter. Alasannya sederhana agar saya segera sembuh. Itu saja.

Singkat cerita, saya pun sembuh dan pergi ke sekolah. Saya sangat senang ketika anak-anak didik saya menceritakan kalau mereka selalu mendoakan saya bersama agar lekas sembuh. Saya berterima kasih pada mereka semua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline