Siang ini, saya membuka media sosial saya, akun instagram. Sebuah kiriman dalam feature reel yang menyebutkan nama saya. Kompasianer Arolina Sidauruk yang biasa saya sapa dengan Bu Arolina, memberi saya sapaan pagi yang hangat dan pemberi semangat.
Iya saya baru melihathya siang ini. Musik yang mengiringi adalah sepenggal lagu milik Cat Stevens yang berjudul Morning Has Broken. Gambar yang dikirimkan juga menarik. Mengingatkan saya pada bangunan tradisional mengangkat budaya khas Indonesia.
Saya langsung teringat pada seorang teman yang satu komunitas dengan saya beberapa tahun lalu. Kami tergabung dalam care group yang kegiatannya adalah membahas isi buku per bab setiap hari Minggu. Kami membacanya dan memberikan refleksi atas buku yang dibaca.
Ah itu sudah lama sekali. Saya sudah tak pernah lagi bertemu dengan mereka karena saya sudah lama tidak ke Jakarta. Dulu saya tergabung di komunitas tersebut pada saat masih bekerja di Jakarta. Komunitas yang mewadahi minat saya dalam membaca buku dan saling berbagi kisah kehidupan yang menginspirasi.
Ada suatu masa yang sangat saya ingat betul, iya unforgetable moment, ketika saya sedang di titik bawah atau down, seorang teman, anggota komunitas care group, memainkan satu musik dengan iringan gitarnya dan menyanyikan lagu "Morning Has Broken".
Teman saya bilang, "Lagu ini untukmu ya Ari, tetap semangat setiap kamu mendengarkan lagu ini ya." Lalu dia memainkan gitarnya sambil menyanyikan lagu Morning Has Broken.
Ini lirik lagunya:
Morning has broken like the first morning
Blackbird has spoken like the first bird
Praise for the singing, praise for the morning
Praise for them springing fresh from the world
Sweet the rains new fall, sunlight from Heaven
Like the first dewfall on the first grass
Praise for the sweetness of the wet garden
Sprung in completeness where His feet pass
Mine is the sunlight, mine is the morning
Born of the one light, Eden saw play
Praise with elation, praise every morning
God's recreation of the new day