Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Hati yang Terjerat Utang

Diperbarui: 15 Agustus 2020   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto Cermati.com

 

Uang
Menjadi yang terus dikejar
Oleh mereka yang membutuhkan
Termasuk mungkin juga aku

Uang
Menjadi yang paling diinginkan
Karena tuntutan kebutuhan
Mungkin pula aku menginginkannya

Utang
Ketika terpaksa tak dapatkan uang setelah berusaha keras berjuang
Apakah ini benar
Ataukah tak boleh dilakukan
Sungguh sebuah dilema hati

Utang
Menjadi jalan keluar pada saat-saat tertentu ketika tiada pilihan
Agar terlepas dari sebuah tuntutan kehidupan

Namun
Bagaimana jika utang semakin membelit
Merongrong pikiran dan hati untuk berkelit
Mencari cara melunasinya
Namun mengapa hutang makin menggunung

Harus bagaimanakah mengatasi utang
Yang semakin hari menjerat hati
Akan adakah bala batuan datang
Seorang yang murah hati berbelas kasihan
Menghapus utang dan memberi uang

Akh..
Itu hanya ada di dunia dongeng
Pada nyatanya utang adalah utang
Semua harus segera dibayar dengan uang
Karena tiada pula keberadaan barang
Sebagai pengganti uang atau jaminan

Begini rasanya terjerat utang
Jiwa merana pikiran meradang
Namun uang tak kunjung datang
Bahkan kini hatiku ikut terjerat hutang

Dan akupun sendiri yang akhirnya harus tetap berjuang
Melunasi utang hingga tak lagi ada tagihan menghadang
Semoga ada jalan keluar bagiku yang sedang berusaha menyelesaikan utang

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 Agustus 2020

Note: puisi ini adalah sebuah kisah fiksi renungan si penulis mengenai utang yang menjerat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline