Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Tumpukan Takut Mengemas Cemas

Diperbarui: 25 Maret 2020   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dia mengetuk setiap pintu kala malam
Mencari tahu apakah ada yang terjaga
Namun semua terlelap tenang dalam buaian mimpi

Dalam damai yang dikira kekal mereka telah mengunci diri
Dalam ketenangan yang dikira selamanya mereka mengisolasi nurani

Atas dia yang ingin bertandang dalam pertemanan
Ditolak dalam kuncian kuat pemilik tiap pintu

Hingga tiba saatnya akan terbuka
Semua cemas yang menumpuk di pelupuk tatapan mata yang mulai melapuk
Semua cemas yang dikemas rapi dalam peti emas

Semua merasa lebih baik berdiam dalam kesunyian
Menarik diri daei segala peradaban
Demi sebuah rasa yang diyakini sebagai keselamatan

Maka bersiaplah saat waktunya tiba
Ketika rasa itu melepuh dalam rindu akan kebersamaan insan
Ketika ruang tak lagi dibatasi ketakutan
Dan lecemasan tak lagi merajai nurani

Biarlah ketakutan dan kecemasan itu segera berlalu
Dan setiap insan kembali membuka pintu persahabatan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 Maret 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline