Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tumpukan Takut Mengemas Cemas

24 Maret 2020   21:50 Diperbarui: 25 Maret 2020   02:50 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia mengetuk setiap pintu kala malam
Mencari tahu apakah ada yang terjaga
Namun semua terlelap tenang dalam buaian mimpi

Dalam damai yang dikira kekal mereka telah mengunci diri
Dalam ketenangan yang dikira selamanya mereka mengisolasi nurani

Atas dia yang ingin bertandang dalam pertemanan
Ditolak dalam kuncian kuat pemilik tiap pintu

Hingga tiba saatnya akan terbuka
Semua cemas yang menumpuk di pelupuk tatapan mata yang mulai melapuk
Semua cemas yang dikemas rapi dalam peti emas

Semua merasa lebih baik berdiam dalam kesunyian
Menarik diri daei segala peradaban
Demi sebuah rasa yang diyakini sebagai keselamatan

Maka bersiaplah saat waktunya tiba
Ketika rasa itu melepuh dalam rindu akan kebersamaan insan
Ketika ruang tak lagi dibatasi ketakutan
Dan lecemasan tak lagi merajai nurani

Biarlah ketakutan dan kecemasan itu segera berlalu
Dan setiap insan kembali membuka pintu persahabatan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun