Lihat ke Halaman Asli

Dadan Andana

Pendidik

Puisi | Suara Itu

Diperbarui: 1 Februari 2020   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembut berayun di genang malam

Kalam itu disuarakan pelan-pelan

Titiannya menyayat menggaris dada bergetar berdegup 

Tunduk mukanya menyusuri hijaiyah yang sesekali samar cahaya

Nikmat manakah yang kalian dustakan?; nikmat manakah yang kalian ragukan?

Bak antam menumbuk bangsal di ruang lesung menyaringkan suaranya di dada

Lalu lembut sutera terasa melingkupi tubuh yang runduk, sayap-sayap malaikatkah? 

Pada sekumpul ayat di tatapan mata basah aku kagumi kekuatan ruh yang telah Kau tiupkan beriring suara-Mu mengenalkan diri di kilatan cahaya dan ruhku menyaksi tanpa basa-basi

Suara itu, ya suara itu

Kini kurindui pula

Sumedang, 1 Februari 2020

#adj




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline