Mohon tunggu...
Dadan Andana
Dadan Andana Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Suara Itu

1 Februari 2020   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2020   10:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembut berayun di genang malam

Kalam itu disuarakan pelan-pelan

Titiannya menyayat menggaris dada bergetar berdegup 

Tunduk mukanya menyusuri hijaiyah yang sesekali samar cahaya

Nikmat manakah yang kalian dustakan?; nikmat manakah yang kalian ragukan?

Bak antam menumbuk bangsal di ruang lesung menyaringkan suaranya di dada

Lalu lembut sutera terasa melingkupi tubuh yang runduk, sayap-sayap malaikatkah? 

Pada sekumpul ayat di tatapan mata basah aku kagumi kekuatan ruh yang telah Kau tiupkan beriring suara-Mu mengenalkan diri di kilatan cahaya dan ruhku menyaksi tanpa basa-basi

Suara itu, ya suara itu

Kini kurindui pula

Sumedang, 1 Februari 2020

#adj

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun