Lihat ke Halaman Asli

Mr. aBc

Salam Gloria

I Love You Full

Diperbarui: 19 Mei 2020   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tanda Cinta Kasih, sumber: httpspixabay.comimagesid-2059940

"I Love You Full", bila mendengar kata ini pasti kita akan teringat dengan tokoh legendaris dan fenomenal dunia musik Indonesia. Ungkapan ini sering kita dengar dari almarhum mbah Surip, yang tenar dengan lagunya: "Tak Gendong" dan "Bangun Tidur Lagi". Kalau dikaji secara lebih jauh, ungkapan "I Love You Full" memiliki makna yang mendalam. Ungkapan ini dimaksudkan untuk menunjukkan identitas seseorang  yang sungguh memiliki rasa bahagia dalam hidupnya, rasa mencintai,  bersahabat dengan orang lain dengan tulus dan sepenuh hati.

Selain ungkapan "I Love You Full" tersebut, ada hal yang perlu kita gali lebih dalam, yaitu syair dari lagu "Tak Gendong". Mari kita cermati bersama beberapa kalimat dari lagu tersebut:

Tak gendong kemana -- mana, tak gendong kemana -- mana.

Enak dong, manteb dong, daripada kamu naik pesawat kedinginan. 

Mendingan tak gendong to, enak to, manteb to, ayo kemana...?

Tak gendong kemana -- mana, tak gendong kemana -- mana, enak tahu...!

Dari syair lagu tersebut kita dapat mengambil beberapa pesan yang ada hubungannya dengan persaudaraan dan cinta kasih:

  • Rela menolong dan berkorban bagi orang lain, sehingga orang lain dapat bahagia
  • Sikap perduli kepada permasalahan / penderitaan orang lain
  • Mengutamakan kepentingan bersama, khususnya yang lebih membutuhkan
  • Sikap bersahabat dan melayani sesama dengan sepenuh hati

Masih banyak lagi makna/pesan yang dapat kita gali dan teladani, hanya dari sebuah syair lagu yang singkat itu. Syair lagu tersebut mengingatkan akan masa kecil kita, siapa dari kita yang tidak senang bila berada dalam pangkuan atau dalam gendongan orang tua kita? Tentu kita akan merasa bahagia dan nyaman berada dalam dekapan penuh cinta orang tua.

Dari ungkapan "I Love You Full" dan dari syair lagu "Tak Gendong", kita sebenarnya diajak  untuk: mencintai dan mengasihi sesama kita dengan sepenuh hati. Selain kita harus mencintai diri kita sendiri, kita juga harus mencintai sesama, dan Allah sendiri. Hal ini dipertegas oleh sabda yang dapat kita baca dalam Markus 12: 28 -- 34: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu" dan "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"

"Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini". Artinya, kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama menjadi hukum yang utama dalam menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Setiap orang harus mengasihi Allah dengan segenap hati,  jiwa, dan akal budinya. Demikian juga manusia harus mencintai sesamanya seperti mencintai dirinya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline