Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

I Love You Full

19 Mei 2020   00:31 Diperbarui: 19 Mei 2020   00:26 2564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tanda Cinta Kasih, sumber: httpspixabay.comimagesid-2059940

Tidaklah cukup kasih kita kepada Allah hanya ditunjukkan dalam ungkapan iman dengan doa dan korban. Kasih kepada Allah juga harus dinyatakan dalam tindakan kita kepada sesama. Allah adalah sahabat sejati kita, yang harus kita cintai, karena Ia lebih dulu mencintai kita tanpa batas. Seseorang yang mengatakan bahwa ia mencintai Allah, haruslah mencintai sesamanya juga. Akibatnya, jika kita mencintai Allah dengan segenap hati, jiwa dan tenaga, maka kita akan mencintai diri sendiri dan sesama dengan cinta yang murah hati, beriman dan berbelas kasih.

Persahabatan adalah: "membangun relasi/hubungan antara dua orang atau lebih secara intim atau dekat secara psikologis". Hal ini ditandai dengan adanya sikap: terbuka, jujur, dan saling percaya, sehingga persahabatan akan berjalan dan bertahan lama. Iman Kristiani menawarkan prinsip -- prinsip persahabatan yang lebih dari apa yang kita pikirkan. 

Tuhan sendiri bersabda: "Sahabat adalah mereka yang mau menyerahkan nyawanya bagi sahabatnya". Pribadi Kristus merupakan gambaran paling nyata sebagai sahabat sejati, kehadiranNya meneguhkan orang yang tidak mempunyai harapan, Ia rela untuk berkorban bagi manusia. Bahkan nyawaNya sendiri yang dikorbankan demi cintaNya kepada manusia sebagai sahabatNya.

Kita mengenal adanya 3 variasi cinta: Philia, Eros, dan Agape. Mari kita fokuskan pada variasi cinta yang pertama dan ketiga, "Philia" dalam bahasa Yunani sering diterjemahkan dengan kata persahabatan dan cinta. 

Dalam Perjanjian Baru, kata "Phileo" (gemar, akan mencintai), variasi cinta ini mengarah kepada membentuk hubungan persahabatan pribadi dengan setiap sesama yang seminat dengan kita. Cinta yang dimaksud dan dituntut dalam Perjanjian Baru adalah "Agape": secara teologis digunakan untuk menunjuk cinta Tuhan bagi manusia, cinta ini diwahyukan dalam hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus. Menurut Hanigan, "agape" memiliki tiga ciri khas. 

Pertama, Cinta ini adalah bebas, berbentuk pemberian, atau rahmat. Kedua, "Agape" tidak dimotivasi oleh fungsi atau keuntungan tertentu dalam obyek cinta, dilukiskan sebagai cinta yang tertuju kepada yang lain. Ketiga, "agape" adalah pengampunan dan penebusan, cinta ini menuntut bentuk nyata, sebab cinta ini memanggil manusia untuk menyesal, bertobat, dan menempuh hidup baru.

Secara sederhana dapat dikatakan, cinta kasih (agape) adalah: hormat kepada orang lain, dan bertanggung jawab atas kebaikan orang lain. Dalam hal ini, kita diajak untuk melakukan kebaikan kepada orang lain/sesama. Melakukan kebaikan bagi sesama tidak berarti kita harus berbuat sesuatu, tetapi dengan hadir dan mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, sudah merupakan ungkapan cinta kasih kepada sesama. Cinta kasih lebih daripada sekedar pemberian materi kepada seseorang, namun kita juga bisa memberikan bantuan kepada saudara rohani kita yang sedang dilanda dosa melawan cinta kasih, seperti: benci, iri, marah, dll. Dukungan moral dan spiritual dapat kita wujudkan dalam tindakan nyata yang bisa meneguhkan saudara/sahabat/sesama yang sedang mengalami kesusahan hidup. Khususnya pada saat musibah corona virus ini, mari kita saling mengasihi secara bijak.

Sebagaimana kisah tentang "jejak kaki di pasir", kita bertanya: mengapa hanya ada satu pasang jejak kaki di pasir, sementara ada dua orang yang sedang berjalan? Jawabnya adalah: "hanya ada satu pasang jejak kaki, karena kita sedang digendong ketika sedang berjalan dan menjalani hidup ini, terutama ketika kita dalam masalah". Yang menggendong/menopang adalah Allah sendiri dengan kasihNya. Maka marilah kita membalas cinta kasih dan gendongan mesra Allah, dengan mencintai sesama kita dengan sepenuh hati. "I Love You Full" my Lord, and "I Love You Full" my friends. Ha..Ha..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun