Lihat ke Halaman Asli

Areta Alifia Rahma

Mahasiswa KKN Tim II Tahun 2021/2022 Undip

Peluang Bisnis Hidroponik! Mahasiswa KKN FEB Undip Membuat Analisis Bisnis Hidroponik di Kelurahan Salamanmloyo Kota Semarang

Diperbarui: 3 Agustus 2022   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada hari Kamis, 14 Juli 2022, mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Areta Alifia Rahma melaksanakan program KKN "Orientasi Bisnis dan Proyeksi Segmentasi Pasar Hidroponik" di Kebun Q-Ta. Output dari program ini adalah sebuah proposal yang diserahkan pada pihak pengelola kebun yang bertujuan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan kebutuhan bisnis selama dua tahun mendatang. 

Kelurahan Salamanmloyo, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang merupakan lokasi pelaksanaan KKN. Di mata publik, Kelurahan Salamanmloyo kurang dikenal. Kelurahan Salamanmloyo berlokasi di dekat Sam Poo Kong dengan jarak 1.7 km dan waktu tempuh 5 menit jika berkendara dengan sepeda motor.

Kesan pertama mahasiswa terhadap Kelurahan Salamanmloyo yaitu kelurahan yang serasi, kompak, dan warganya ramah. Para warga menerima mahasiswa dengan hangat sehingga dalam waktu yang singkat mahasiswa merasa telah diterima sepenuhnya oleh warga. 

Dari segi demografis, Kelurahan Salamanmloyo terdiri dari 6 RW dan 33 RT dengan luas wilayah 53,71 km2. Walau luas wilayah yang tergolong luas, pada hakikatnya Kelurahan Salamanmloyo tidak memiliki permasalahan yang signifikan. Sehingga, latar belakang program yang dibuat mahasiswa adalah berdasarkan potensi kawasan.

Saat dilakukan survey kawasan, didapatkan beberapa potensi kawasan Kelurahan Salamanmloyo, seperti perkebunan hidroponik Kebun Q-Ta, ternak lele yang juga berada di Kebun Q-Ta, serta terdapat beberapa UMKM. Dipilih perkebunan hidroponik Kebun Q-Ta dan UMKM sebagai potensi prioritas dengan pertimbangan sayuran hidroponik memiliki lebih banyak potensi dari segi bisnis daripada ternak lele, yang hasil ternaknya dimakan bersama-sama oleh warga, tidak diperjualbelikan.

Sebelum penyusunan dan pelaksanaan program, mahasiswa melakukan kunjungan ke Kebun Q-Ta pada hari Rabu, 6 Juli 2022. Kunjungan dilakukan pada malam hari usai Pak Giri selesai bekerja. 

Mahasiswa bertemu dengan ketua pengelola kebun, Pak Giri beserta istri, Ibu Giri selaku pemilik kebun. Saat kunjungan, mahasiswa melakukan perkenalan, meminta izin pelaksanaan program, berbincang-bincang, dan dijelaskan berbagai hal yang perlu diketahui tentang Kebun Q-Ta oleh Pak Giri dan Ibu Giri. Penjelasan yang diberikan lengkap dan komprehensif tetapi mudah diterima. Selain itu, Pak Giri dan Ibu Giri menerima mahasiswa dengan ramah tamah dan kehangatan.

Kebun Q-Ta didirikan pada tahun 2020, pada masa pandemi Covid-19. Memang halnya banyak orang yang memulai perkebunan hidroponik saat pandemi Covid-19. Sayuran yang ditanam pada Kebun Q-Ta adalah selada. 

Terdapat tiga area penanaman selada dengan enam saluran pada masing-masing area. Pada saat pelaksanaan program, ketiga area berada pada fase yang berbeda-beda yaitu siap panen, selada "remaja", dan pembibitan sehingga lorong masih kosong.

Dalam penanaman selada, Kebun Q-Ta memiliki konsep “berkelanjutan”. Setelah selada dipanen, pipa tempat selada ditanam segera dibersihkan dan ditanam dengan bibit baru dengan tujuan menjaga rotasi tanaman. 

Rata-rata rotasi selada yaitu berlangsung selama tiga bulan. Konsep ini sesuai dengan konsep orientasi produksi, yaitu suatu konsep yang menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak. Dengan konsep berkelanjutan, Kebun Q-ta tidak akan pernah kehabisan stok selada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline