Mungkin terinspirasi permainan Arab Saudi yang bisa membuat berduka Messi karena Argentina harus menelan pil pahit, Maroko bermain lebih cantik dari Arab Saudi.
Kroasia, semifinalis piala dunia 2018 lebih cantik lagi. Bermain lugas dari kedua sayap dan gelandang. Lucamodric dengan dukungan lapangan tengah dan juga kedua sayap yang kadang bergantian posisi, telaten berusaha menembus pertahanan Maroko.
Syukurlah Maroko punya Yassine Bono kiper luar biasa yang paling tidak menyelamatkan gawangnya sebanyak lima kali.
Secara statistik Kroasia memang menguasai pertandingan, Tetapi sebenarnya seimbang. Bukan karena bermain tanpa gol. Tetapi lebih saling bergantian menyerang.
Kegagalan Kroasia mengalahkan Maroko yang penuh semangat boleh jadi ada jiwa Ronaldo atau CR7 pada pemain Maroko yang mengenakan jersey mirip Portugal.
Tak ada jual beli tembakan apalagi tukar tambah. Sebab ini adalah kompetisi. Bukan dagelan.
Dua kubu suporter saling bersautan memberi dukungan tanpa sebuah insiden. Sungguh menarik.
Untung kali ini saya nonton.