Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Senyum Manis Petani Muda Wanita

Diperbarui: 14 Juli 2021   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi.

Melihat petani membawa sprayer untuk menyemprotkan insektisida, pestisida, atau herbisida adalah hal yang biasa di perdesaan. Tetapi jika yang membawa petani muda wanita tentu sedikit unik. Sebab petani wanita lebih banyak bertugas menyiangi, memetik, dan mengikat sayur. Apalagi petani wanita muda. Tentu lebih banyak bekerja di dapur untuk menyiapkan makanan untuk mereka yang sedang bekerja di sawah.

Siang tadi, saya cukup kaget melihat wanita muda meninggalkan sawahnya dengan menggendong sprayer.
"Tumben....," seruku sambil memotonya.
"Biar belajar jadi petani." Ibunya menjawab dengan tersenyum.
Ayahnya pun menimpali,"Daripada menganggur di rumah lebih baik membantu suaminya."

Tetap tersenyum walau berat. Dokumen pribadi.

Ayahnya membantu membungkus sabit biar aman. Dokumen pribadi


Pada masa kini, kaum muda memang sudah jarang yang berkecimpung di dunia pertanian tradisional. Apalagi yang telah mengenyam pendidikan. Bekerja di mini market atau di plaza lebih menarik. Syukur jika bisa menjadi pegawai negeri.
Namun bekerja di mini market, pertokoan, atau pabrik dengan gaji standar UMR tentu akan habis untuk batas minimal kebutuhan belum lagi transportasi. Beralih profesi adalah pilihan. Seperti yang dilakukan oleh Hartati, sebut saja demikian, wanita muda di Desa Banjarejo Malang. Pilihan yang berbeda dari kebanyakan kaum muda, menjadi petani.

Langit biru yang cerah tanpa awan membuat cuaca sedikit gerah sekali pun angin berhembus lembut. Jam baru menunjukkan angka sepuluh ketika ayahnya menjemput mengajak pulang.
Hijaunya dua petak kangkung menyegarkan mata semakin membuat gembira ayah dan ibunya Hartati yang merasa senang dan bangga putrinya mau menjadi petani.

Siap pulang. Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline