Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Puisi | Mawar Senja

Diperbarui: 12 Januari 2020   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi.

Tak pernah kutanya kenapa kau tanam mawar saja jika semua bunga itu indah.
Tak pernah kutanya pula kenapa kau tanam mawar di sudut taman jika halaman rumah kita masih luas.
Jika bunga memang tanda kasih bukankah melati juga indah dan semerbak daripada mawar jingga yang muda layu. Atau mawar merah yang penuh duri. Mengapa aneka mawar saja yang kau rawat.
Jika di tengah taman kita leluasa memandang dari balik jendela kala hujan tak segera reda, mengapa di bawah jendela mawar kau tanam.

Dokumen pribadi

Senja ini rinai gerimis baru saja pergi dan kulihat mawar masih merekah indah. Bahkan masih ada yang kuncup.Titik-titik air pun masih menemani keelokannya. Seelok wajahmu kala tersenyum sambil dengan lirih berbisik dekatilah lihatlah keindahannya.
Di depan jendela kulihat mawar-mawar ini memang indah dan tetap indah. Walau tak seindah bisikan dan senyummu yang kini terpaut di taman lain hati.

Dokumen pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline