Lihat ke Halaman Asli

Ardy Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Derita Sarjana yang Tidak Kompeten

Diperbarui: 12 Februari 2020   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari washingtonpost.com

"Nanti di tunggu ya kabarnya dua minggu lagi dari kami terkait proses seleksi ini".

"Terima kasih, Pak" lalu berjabat tangan.

Begitulah rutinitas interview yang sering mereka lakukan. Mereka (para sarjana) yang sering mendapatkan kesempatan ini, tidak bosan-bosannya mendengar hal tersebut.

Ada perusahaan yang mengabari, "Anda Lolos ke tahap selanjutnya." atau "Anda diterima sebagai karyawan perusahaan ini, silahkan untuk memberikan konfirmasi...." Harapnya sih gitu, tapi nyatanya tidak.

Ada yang perusahaan mengabari "Maaf anda tidak lolos", ada juga perusahaan yang tidak memberikan kabar sama sekali.

Para sarjana yang baru lulus dari studinya ini selalu mencari pekerjaan baik dari akun lowongan kerja di media sosial, job fair, maupun teman-teman di sekitarnya yang sudah bekerja. Tapi tidak jarang mereka gundah gulana akan nasib dan masa depan mereka setelah berkuliah.

Mereka bingung, rutinitas selanjutnya gimana, ya? Bosan dengan kegiatan sehari-hari yang mereka habiskan mungkin dengan melamar kerja secara online dan menunggu kabar atau undangan interview dari perusahaan. 

Banyak pertimbangan dari perusahaan untuk menyeleksi para calon karyawan, mulai dari seleksi berkas dan administrasi, tes psikologi, wawancara, dan lain sebagainya. Tapi yang mungkin perlu diketahui adalah, perusahaan mungkin hanya mencari dan menerima satu calon karyawan di setiap bidang atau jabatan.

"Satu? Kenapa cuma satu?" mungkin itu selalu terbisik di hati para pencari kerja yang kebanyakan sarjana ini. Karena setiap perusahaan bisa mendapatkan banyak surat lamaran yang masuk dalam email bahkan bisa ribuan dan yang diterima pasti yang terbaik serta sesuai dengan kriteria perusahaan.

"Tenang, Perusahaan Lain Masih Ada."

Iya benar masih ada dan banyak, tapi para sarjana yang selalu ragu akan kemampuannya dan mengetahui bahwa setiap perusahaan mungkin hanya bisa menerima satu karyawan saja, langsung jlebb.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline