Lihat ke Halaman Asli

Ryan Ardiansyah

Tak ada kosa kata yang mampu mengambarkan

Ayah, Izinkan Anak Bungsu Menangis

Diperbarui: 27 Desember 2021   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja telah menemani umurnya

Saban hari kopi telah menjadi cerita hari tuanya

Zirah besi perjuangan telah di simpan rapih dalam lemari kaca

Tapi kacamatanya masih sanggup melihat tajam masa depan anaknya.

Yah...

Aku telah berjalan pada garis jalan raya

Berpetualang dalam lembaran buku

Bercumbu dengan kata-kata dai ranjang perpustakaan

Lalu berjudi pada kenyataan tuk mencari keuntungan nasib

Yah... Maafkanlah si bungsu ini

keras kepala, banyak mau, dan sedikit cengeng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline