Lihat ke Halaman Asli

Ormas dan Pancasila

Diperbarui: 5 Desember 2019   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

via okezone.co.id

Mungkin kita masih ingat pada uraian sejarah yang menceritakan beberapa peristia pada tahun 1928. Banyak yang mengingat bahwa peristiwa itu adalah Sumpah Pemuda. Yaitu kaum muda yang berasal dari berbagai daerah dan golongan di Indonesia berkumpul dan lagu kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan.

Hal yang paling menonjol setelah kejadian itu adalah mulai maraknya organisasi kepemudaan dan partai yang terbentuk. Organisasi dan partai ini terbentuk berdasarkan kesamaan pandangan dan visi para pendiri dan simpatisannya.

Hal itu juga mirip pada kejadian pada masa kini dimana banyak sekali pihak yang mendirikan organisasi kemasyarakatan atau sering disebut ormas. Apalagi dengan semangat reformasi dan atas nama demokrasi, maka banyak sekali organisasi yang didirikan. Ormas didirikan dengan semangat dan cita-cita atau tujuan yang sama.

Tentu saja cita-cita dan tujuan itu seiring dengan dasar negara kita Pancasila. Biasanya itu tertuang dalam AD dan ART ormas tersebut. Dengan cita-cita yang beriringan dengan ideologi Pancasila, maka bisa dikatakan bahwa ormas tersebut dalam 'satu roh' dengan tujuan bangsa Indonesia.

Hanya saja yang sering terjadi saat ini adalah beberapa ormas yang memang mencantumkan Pancasila dalam AD dan ART tapi dalam pelaksanaan dan tujuan organisasi itu melencenga jau dari Pancasila. Bahkan mereka mencita-citakan bentuk negara yang berbeda dengan negara kesatuan Republik Indonesia.

Jika yang jelas terlihat bertentangan dengan Pancasila yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang kini sudah dilarang berkembang di Indonesia. Tapi sebenarnya beberapa ormas diketahui secara sembunyi menentang Pancasila sebagai dasar dan tujuan bangsa Indonesia.

Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama sebagai anak bangsa yang peduli dengan masa depan dan kondisi negara. Negara yang berdasarkan syariah Islam sama sekali tidak bisa diterapkan di Indonesia, bahkan di beberapa negara yang juga punya penduduk muslim yang cukup besar, syariah Islam juga sulit diterapkan. Dan untuk Indonesia, Pancasila adalah satu-satunya solusi terbaik untuk tujuan negara. Sehingga ormaspun harus menyesuaikan diri.

Bagaimanapun Indonesia adalah negara yang hidup dengan aneka keragaman, baik agama, suku bangsa, bahasa dan sebagainya. Sehingga perbedaan itu harus kita hargai dan sangat tidak mungkin untuk menuntut semuanya harus seragam atau sama, termasuk keyakinan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline