Lihat ke Halaman Asli

Ardanik Hatinawati

User Experience Researcher

Memanusiakan Manusia

Diperbarui: 1 November 2017   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image

[heartless]

Pernah nggak, ngebayangin bagaimana rasanya menjadi driver ojek online? yang kerjanya-nggak sekedar-scroll-refresh-handphone mencari orderan. Terkadang sebagian besar dari mereka harus berebutan dengan driver lainnya untuk satu orderan. Mungkin ada dari kita yang sempat berpikir, "ah, barang cuma satu orderan aja rebutan! yang lain kan juga ada, orderan jaman now juga kebanyakan via online!"

Tapi bagaimana, kalau ternyata sang driver sangat membutuhkan dana tersebut? Biaya sekolah anaknya, misal.  

"Pak, memangnya rumah bapak dimana?"

"Jauh neng, di kampung. (seingat saya) daerah Jawa Tengah"

"Berarti bapak disini merantau? Atau ada saudara?"

"Saya disini ngekos neng, daerah Rawamangun. Demi anak"

"Memangnya anak bapak kelas berapa?"

"Masih SD, neng"

*yah kurang lebih begitu percakapan saya dengan driver ojek online beberapa bulan yang lalu.

Belum lagi, saat menerima orderan makanan. Rela mengantri dan berebutan dengan pembeli lainnya. Sesaat merasakan was-was luar biasa karena tombol 'cancel' siap - siap ditekan apabila sang pemesan menunggu tertalu lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline