Lihat ke Halaman Asli

Kokoh Hendra Liem

Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

[Based On True Story] Bapak, Sudah 4 Ramadan Tanpa Kehadiranmu

Diperbarui: 18 Mei 2018   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://majalahayah.com

Bapak, kami rindu akan dirimu yang selalu menghiasi hari-hari kami.

Rumah terasa sepi tanpa kehadiranmu apa lagi menjelang ramadhan tiba seperti saat ini. Duka akan datang menyelimuti bahkan ibu sering menangis sendirian di kamar.  

Ini merupakan ramadhan yang ke 4 tanpa bapak. Berarti sudah 4 tahun lamanya bapak sudah meninggalkan kami untuk selamanya.

Pas diawal bulan ramadhan Dengan keadaan yang masih capek habis pulang dari samarinda, mendapatkan kabar bahwa bapak sakit keras. 

Buru-buru melangkahkan kaki ini menuju rumah dan masuk kedalam kamar. Disana telah ada ibu, kakak dan bibi yang sedang membaca Al-Quran. Mataku tertuju sosok yang terbaring lemah diatas kasur.

Badannya yang kurus kering, dan nafasnya yang terputus-putus sedang menandakan telah terjadi sakratul maut. 

Disaat itulah saya mulai mencium kakinya yang mulai dingin, mencium tangannya yang mulai kaku. Dan kakak membisikan kalam Allah ketelinga bapak dan menuntunnya agar bisa mengucapnya dengan baik walau dengan suara yang lirih.

Disitulah kami melihat betapa siapnya bapak saat malaikat pencabut nyawa menarik ruh bapak. Dengan senyuman manis bapak menyambut kematiannya. 

Dengan kejadian tersebut kenangan-kenangan akan bapak mulai berputar dikepalaku. Airmataku mulai jatuh membasahi pipiku. 

Setelah jasad itu tertanam diliang lahat dan orang-orang kembali kerumah masing-masing.  Suasana rumah menjadi sepi dan kemudian ibu menyuruh kami berdua duduk diruang keluarga. Dengan suara duka ibu mulai membaca surat yang di tulis beberapa minggu sebelum bapak meninggal. Bahwa bapak ingin kami berdua tetap akur dan membantu ibu.

Tulisan itu membekas hingga saat ini tak akan pernah lupa akan peruah dari bapak semasa dia masih hidup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline