Lihat ke Halaman Asli

Aqil Aziz

Suka makan buah

Tamu

Diperbarui: 23 Mei 2018   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (kalimantanpers.co.id)

Seorang wanita mengetuk pintu, mengucapkan salam. Seperti biasa, layaknya menghormati dan menerima tamu. Saya mempersilahkan untuk masuk. Minggu ini, memang banyak tamu. Suamiku sakit. Sudah satu bulan. Sakit asam urat. Hanya aku dan anakku yang merawat. Semua sanak keluarga jauh. Itupun kalau anakku berangkat sekolah. Hanya aku sendiri, merawat suamiku.

"Silahkan masuk!"

Tamu itu masuk rumah, dan langsung mengambil posisi duduk, sebelum saya mempersilahkan. Ia melihat suamiku. Kebetulan ruang tamu dan ranjang, tempat Bapak berbaring begitu dekat dengan ruang tamu. Saya sengaja tempatkan di situ, agar teman-teman Bapak yang berkunjung, tidak merasa kesulitan melihat dan mengajak ngobrol.

Sebelum aku menanyakan namanya dan dari mana. Ia lebih dulu memperkenal diri.

"Aku Sari. dari tetangga Kabupaten. Kriyan. Setelah mendengar kabar Bapak sakit. Aku ingin mengunjunginya. Memangnya Bapak sakit apa? dan sudah berapa hari Bapak sakit?"

"Biasa, asam urat. Sudah satu bulan. Hanya saja, kali ini memang parah, sampai tidak bisa berjalan." jawabku datar, setengah menyelidik dan mengamati penampilannya.

Gaya bicaranya biasa, orang desa. Pakaiannya sederhana. Tutur katanya lembut. Wajahnya ayu. Banyak senyum. Luwes. Umurnya lebih muda dari aku. Setelah beberapa menit kami bicara, dia langsung terlihat akrab. Saya rasa di mudah adaptasi.

"Hemm. ma'af. Monggo diminum!" kataku basa-basi menawarkan minuman.

"Ya terima kasih," jawabnya pendek.

"Maaf, Ibu ini temannya Bapak ya?"

"Ya. Saya teman dulu waktu pelatihan di Surabaya. Boleh aku lihat Bapak, mau tanya-tanya tentang kabar?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline