Lihat ke Halaman Asli

Guru dalam Pandangan Islam

Diperbarui: 13 Mei 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ayah dan Ibu adalah seorang guru yang sangat luar biasa, berangkat pagi pulang siang untuk  menyampaikan ilmu, tetapi juga mendidik muridnya untuk menjadi manusia yang beradab. Alhamdulillah dari kelima putranya semuanya menjadi guru. Ternyata begitu mulianya seorang guru. Guru merupakan seorang insan mulia yang tinggi kedudukannya dalam kalangan masyarakat. Tugas guru bukan hanya mengajar, atau menyampaikan ilmu pengetahuan, lebih dari itu tugas guru adalah mendidik seorang manusia untuk menjadi insan yang mulia.

Guru termasuk manusia yang berjiwa besar di dunia ini, ia berusaha menyiapkan generasi penerus yang berkualitas, mentransferkan ilmu pengetahuan dan juga memiliki posisi sebagai pewaris nabi. Oleh karena itu Islam memberikan penghargaan sangat tinggi terhadap guru. Ia adalah salah satu pemilik ilmu pengetahuan. Guru tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi juga mendidik muridnya untuk menjadi manusia yang beradab.

Seperti sebuah hadis yang menyebutkan,. "Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar semuanya bershalawat kepada mualim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan pada manusia," (HR. Tirmizdi).

Untuk menjadi seorang guru tidak mudah. Perlu keahlian, jiwa, keilmuan, ketelatenan, dan yang pasti kualifikasi pendidikan profesi yang sesuai. Dengan kasih sayang dan lemah lembut, jujur dan terpercaya bagi murid-muridnya, membimbing dengan kasih sayang, tidak dengan kemarahan. Walaupun ada permasalahan pribadi dalam guru yang tidak ada kaitannya dengan murid, sesampainya di sekolah permasahan itu harus hilang ketika memasuki ruang kelas.

Dengan rasa ikhlas guru menyampaiakn ilmunya maka rasa nyaman akan dirasakan murid. Islam menempatkan guru pada posisi yang mulia yaitu karena pada posisi yang berbeda Islam juga menyuruh umatnya untuk menuntut ilmu  sejak dalam buaian sampai pada liang lahat, sehingga logikanya jika tidak ada peran guru harus ke mana umat Islam menuntut ilmu.

Begitu tingginya penghargaan itu sehingga menempatkan kedudukan guru setingkat di bawah kedudukan nabi dan rasul. Mengapa demikian? Karena guru selalu terkait dengan ilmu (pengetahuan), sedangkan Islam sangat menghargai pengetahuan.
Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam Islam merupakan realisasi ajaran Islam itu sendiri. Islam memuliakan pengetahuan, pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar, yang belajar adalah calon guru, dan yang mengajar adalah guru. Maka, tidak boleh tidak, Islam pasti memuliakan guru. Tak terbayangkan terjadinya perkembangan pengetahuan tanpa adanya orang yang belajar dan mengajar, tidak terbayangkan adanya belajar dan mengajar tanpa adanya guru.

Ingat! Tanpa jasa seorang guru maka tidak ada seorang yang bergelar doktor, polisi dan lain sebagainya. Bersyukurlah kita dipilih oleh Allah SWT menjadi seorang guru, karena guru adalah profesi yang sangat mulia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline