Lihat ke Halaman Asli

Anthony Tjio

TERVERIFIKASI

Retired physician

Kebon Suzhou Jiplakan Los Angeles

Diperbarui: 31 Desember 2015   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Transformasi pemandangan alam yang disusutkan menjadi kebon adalah disain chas vila di Suzhou. Salah satu kota wajib kunjung turis yang terletak dibaratnya Shanghai, di Suzhou ada banyak kebon demikian dari warisan zaman dulu yang indah-indah, dan bersama banyak wanitanya yang cantik disitu, Tionghoa menganggap Suzhou itu surga dunia.

Konon 2500 tahun lalu, dalam masa Tionghoa dizaman Spring-Autumn pada achir Dinasti Zhou, pernah berdiri satu istana indah di Suzhou, sewaktu Negeri Adipati Wu membangun Suzhou ibukotanya. Seribu tahun kemudian, Istana Raja Wu He-lu (516BC) tersebut banyak dicontoh oleh bangsawan zaman Jin Timur untuk membangun kebun-kebun mereka diabad 5 Masehi, dan suasana pembangunan kebon serupa di Suzhou ini makin semarak 3 abad kemudian, dan sejak dizaman Tang itu terus menjadi sendi dasar pembangunan vila dan pemajangan kebon chas Tionghoa sampai sekarang, termasuk dalam pembangunan kebon raya istana Summer Palace di Beijing diabad 18, dan sekarang juga dijiplak di Los Angeles, Amerika.

Ciri kebon Suzhou itu pada umumnya merupakan suatu kompleks yang terdiri dari rentetan bangunan bungalo dan paviliun yang disambung satu sama lain oleh koridor beratap yang panjang dan mengelilingi danau buatan, diatas air juga ada bangunan pendapa pertunjukan dan kapal batu hiasan. Bangunan gedungnya unik Tionghoa yang mempergunakan tiang-tiang merah yang bulat tinggi sebagai cagak pendukung atap, susunan genting yang berombak-ombak berupa sisik punggung naga dengan lis atap yang melayang keatas disetiap ujungnya, ada gunung buatan dari susunan batu ukiran alam yang diletakkan dipekarangan, batu ini diambil dari dasar Danau Taihu dekat Suzhou yang sekarang sudah kehabisan sumbernya, tidak kurang perhiasan kelompok pohon dan bunga-bunga indah yang memenuhi seluruh kompleks, dan semua bangunan harus berdinding putih dan beratap hitam demi mematuhi kode ketat rumah rakyat jelata Tionghoa dizaman feudal dahulu kala.

Tidak kurang dari 170 vila kebon yang pernah dibangun oleh para pembesar dan orang kaya di-Suzhou dari abad 10 sampai 19. Sekarang masih sisa sekitar 60 yang sukur selamat dari kikisan waktu, dan hanya 9 diantaranya yang dalam perawatan bagus dibawah perlindungan negara dan naungan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1997.

Padangan layang Vila Politisi Khidmat (Humble Administrator Garden) yang mewakili Situs Warisan Dunia di Suzhou dan yang dicontoh untuk pembangunan Chinese Garden di The Huntington, Los Angeles. (gambar Sina)

Kebon klasik model Suzhou itu banyak dibangun dimana-mana, baik disetiap Chinatown diluar maupun didalam Tiongkok sendiri, yang pada umumnya hanya dalam bentuk yang lebih sederhana dan kecil saja, tetapi itu sudah melambangkan Tionghoa diseantero dunia.

Satu kebon Tionghoa yang berskala melebihi dari semua yang aslinya dan mencontoh setiap unsur kebon yang ada di-Suzhou, bersamaan dengan Olympiade Beijing pada tahun 2008, sudah dibangun di-Los Angeles. Kebon itu selain dibangun dengan segala ketelitian disainnya, juga dilengkapi dengan anti-gempa-bumi dan penyinaran LED, pekarangan yang tanpa gangguan nyamuk dan lalat, tamannya yang selalu terawat rapih dan bebas sampah, suasananya yang tidak berisik, dan terutama yang udaranya senantiasa harum segar dan bersih dari bau asap rokok, semuanya itu yang tidak ada di-Tiongkok-nya sendiri. Kebon yang dinamakan Liu Fang Yuan / Garden of Flowing Fragrant / Kebon Harum Mengalir ini terletak disatu sudut pekarangan kebon The Huntington Library San Marino, diutaranya Monterey Park, Los Angeles, California.

The Huntington, San Marino, California. (foto: AH Tjio)

The Huntington Library, Art Collections and Botanical Gardens (disingkat The Huntington) didirikan pada tahun 1919, oleh bos perusahaan kereta api California Selatan dan pendiri Kota San Marino, Henry Edwards Huntington (1850-1927) dan istri keduanya Arabella yang gemar mengumpuli kesenian lukisan. Rumah mereka yang didirikan diatas luas tanah 120 hektar itu, didirikan gedung perpustakaan yang menyimpan banyak kumpulan buku-buku tua dan juga didirikan gedung galaria lukisan-lukisan ternama. Disana ada sedikit-dikitnya 13 taman kebon thema besar yang diantaranya Kebon Jepang, Kebon Gurun dan terachir ini, Kebon Suzhou yang mengagumkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline