Lihat ke Halaman Asli

Andi Sunarto

Luruskan niat dan Positive Thinking

Paksaan Menulis ala Paman Hariadhi

Diperbarui: 25 Oktober 2019   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Usai mengikuti kelas menulis Om Bud (sapaan akrab Budiman Hakim), para peserta dari batch 1 sampai batch 4 dikumpulkan dalam satu grup WA. Setelah tergabung dalam satu grup. Ada salah satu peserta kelas yang rupanya sudah expert menulis dan didaulat oleh Om Bud untuk mengisi materi. Dan seseorang itu adalah Hariadhi.

Rasanya saya familiar dengan beliau. Ya, ternyata di tiwtter saya memfollow beliau. Dan saya sempat japri beliau. Pada saat itu saya punya kesan yang buruk pada Paman Hariadhi. Beliu saya anggap jutek karena setiap menjawab japri WA saya, jawabannya ketus. Secara kami mendukung capres yang sama. Dan saya tipe pendukung yang terpengaruh berita hoax dari lawan capres yang saya dukung. dan biasaya saya menkonfirmasi ke Paman Hariadhi. Hehe. Tapi setelah saya mengikuti kelas wa materi beliau. Saya punya kesan baru, beliau bukan jutek tetapi tegas.

Dari materi yang beliau sampaikan kemarin, saya jadi termotivasi menulis lagi. Awal materi beliau langsung posting quot yang intinya kita harus memaksakan diri untuk menulis. Beliau memberi pemanis juga bahwa tidak apa-apa memotivasi diri menulis untuk mendapatkan uang. Dengan catatan uang bukan segalanya.

Ilmu yang isinya daging semua itu mengarahkan supaya kita mau berproses dalam menekuni dunia menulis. Mulai dari bawah, dari tulisan kita mungkin dibajak, dibayar hanya dengan ucapan terima kasih, dibayar dengan nominal yang rendah. Yang pada akhirnya tulisan kita bisa dihargai dengan nilai jutaan pada masanya ketika kita terus istiqomah menulis.

Lalu yang membuka mata saya pada materi semalam yaitu, setelah kita belajar hardskill tentang bagaimana menulis yang baik. Paman Hariadhi menyampaikan juga bagaimana kita harus memiliki softskill untuk mejual tulisan kita. Bagaimana kita harus membuka jaringan dan menangkap peluang.

Awalnya saya ingin menekuni menulis skenario. Namun saya seperti kurang fight untuk menjalani prosesnya. Akhirnya saya ingin menekuni dunia copywriting. Karena saya pikir lebih mudah dari menulis skenario. Tapi ternyata saya yang tidak punya link dan pengalaman sulit untuk menembus dunia copywriting.

Kirain dengan ikut kelas Om Bud, pesertanya ada yang akan direkrut jadi copywirting Agency beliau. haha ngarepdotcom. Saat ini setelaha mendapat materi dari Paman Hariadhi. Saya akan menulis apa saja dulu. Konsisten menulis di blog. Dengan tetap menabung membuat sinopsis dan skenario film.

Pada kesempatan ini, Saya ingin mengucapkan terima kasih ke Om Bud, Kang Asep, dan Paman Hariadhi yang sangat peduli pada anggota kelas menulis the writers agar semangat menulis kami terus menyala dan pada akhirnya menulis sebuah buku. Bravoooo....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline