Lihat ke Halaman Asli

annisa nur afifah

Orang biasa, yang berusaha ada dimana saja

Embun Senja Bab III

Diperbarui: 21 September 2022   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : https://id.pinterest.com/pin/608689705882729917/

JATUH DAN TUMBUH

Hari ini aku sibuk membantu ibu menyusun undangan untuk kerabat dan teman yang akan diundang dalam acara lamaran nanti. Acara kurang lebih tiga minggu lagi. Aku sengaja mengambil cuti hari ini, untuk membantu ibu dan menyelesaikan urusan di EO. Harusnya Mas Indra akan segera datang, untuk sama-sama kami kekantor EO untuk membayar DP.

Namun sudah lewat satu jam setengah dari waktu yang telah aku infokan ke mas Indra, dia belum kunjung datang. Pesan WA juga belum dibuka. Aku agak khawatir. Mungkin macet, aku berusaha meyakinkan diriku.

Ibu pun melihat kegelisahanku. “ Indra belum kasih kabar Sen?”

“Belum Bu, aku telfon juga ndak diangkat.” Kataku

“Coba hubungi Bundanya.” Saran Ibu

Kemudian aku menghubungi Bunda, panggilanku untuk Ibu Mas Indra. Bunda bilang Mas Indra sudah jalan dari tadi. Aku pun semakin cemas. Namun Alhamdulillah tak lama Mas Indra tiba.

“Mas, aku pikir kamu kenapa-napa” Kataku padanya yang baru masuk ruang tamu.

“Lumayan macet, maaf ya” Katanya agak lesu.

“Gapapa, minum dulu ya, baru berangkat.”

“Ga usah. Kita langsung aja ya, takut kesorean, ga enak juga sudah janji.” Katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline