Lihat ke Halaman Asli

Anma Muniri

Mahasiswa Semester Akhir

Malam yang Tak Terlupakan

Diperbarui: 3 Februari 2021   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semut-semut berbaris rapi
Mengantri mencari tempat sunyi
Jangkrik bergembira aduhai
Bersembunyi sambil menyanyi

Malam itu penuh sandiwara
Bulan dan bintang menyaksikan
Tempat bersandar yang nestapa
Menutup suasana duka

Segerombolan pemuda
Asik bergelut dunia fiksi
Melotot, tertawa hingga emosi
Memiringkan gawai menunduk khusyuk

Tiba-tiba alunan gempa menari
menggetarkan tanah, pemuda panik
Semua berlari, menyelamatkan isi hati
Naik motor secepat kilat

Duarr.. motor itu disambar
Kereta bumi, berlari kencang
Pengendara terseret tak terlihat
Orang-orang mencoba menatap

Tiba-tiba kereta Jawa di bawa ambulan
Naas, itu temanku sejawat
Seperjuangan, se warung kopian
Ah, mustahil

Ku memukul wajah
Terkaget dan melompat
Ternyata ini mimpi sesaat
Untungnya fiksi tak berhembus realita




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline