Mohon tunggu...
Anma Muniri
Anma Muniri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Semester Akhir

Pegiat Literasi, anmamuniri@blogspot.com, Founder Force_Black (Kajian, Puisi, Diskusi),

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam yang Tak Terlupakan

3 Februari 2021   19:06 Diperbarui: 3 Februari 2021   19:11 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semut-semut berbaris rapi
Mengantri mencari tempat sunyi
Jangkrik bergembira aduhai
Bersembunyi sambil menyanyi

Malam itu penuh sandiwara
Bulan dan bintang menyaksikan
Tempat bersandar yang nestapa
Menutup suasana duka

Segerombolan pemuda
Asik bergelut dunia fiksi
Melotot, tertawa hingga emosi
Memiringkan gawai menunduk khusyuk

Tiba-tiba alunan gempa menari
menggetarkan tanah, pemuda panik
Semua berlari, menyelamatkan isi hati
Naik motor secepat kilat

Duarr.. motor itu disambar
Kereta bumi, berlari kencang
Pengendara terseret tak terlihat
Orang-orang mencoba menatap

Tiba-tiba kereta Jawa di bawa ambulan
Naas, itu temanku sejawat
Seperjuangan, se warung kopian
Ah, mustahil

Ku memukul wajah
Terkaget dan melompat
Ternyata ini mimpi sesaat
Untungnya fiksi tak berhembus realita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun