Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Maroko Berkembang Pesat di Bawah Raja Mohammed VI

Diperbarui: 12 April 2019   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kredit: Courtesy of MAP

Veeramalla Anjaiah*

Tahun ini adalah tahun ke-20 dari pemerintahan Raja Maroko Mohammed VI, yang mengubahwajah Maroko. Masa kepemerintahannya selama dua dekade ini telah menjadi periode emas dalam sejarah modern Maroko.

Negara Afrika Utara, yang dulunya adalah protektorat Prancis (1912 hingga 1956), terutama di bawah Raja Mohammed VI selama 20 tahun terakhir, telah mengalami perubahan drastis untuk muncul sebagai salah satu negara paling maju di benua Afrika. Prestasinya luar biasa di banyak bidang.

Raja Mohammed VI naik tahta pada tanggal 23 Juli 1999 setelah kematian ayahnya, Raja Hassan II. Raja muda ini adalah seorang pemimpin yang visioner dan cerdas. Dia mengantisipasi masalah dari Musim Semi Arab (Arab Spring) 2011 dan mengambil beberapa langkah drastis untuk memenuhi aspirasi demokratis rakyat Maroko, menyelamatkan Maroko dari dampak Arab Spring yang ganas.

Maroko, tidak seperti kebanyakan negara Arab lainnya, adalah sebuah monarki konstitusional terbesar dengan sistem multipartai di dunia Arab.

Apakah sebuah Negara Arab atau negara Afrika atau negara dengan mayoritas warga Muslim, bisa menjadi negara maju tanpa sumber daya alam seperti minyak? Maroko, negara Afrika-Arab dengan lebih dari 90 persen populasi Muslimnya, berusaha keras untuk mencapai tujuan ini.

Maroko, bintang yang sedang naik daun di Afrika, saat ini kelihatanya seperti negara Eropa, di mana semua kereta, trem, bus, pesawat, dan feri berjalan tepat waktu. Maroko, ternyata, memiliki banyak misteri. Orang-orang tidak menyadari bahwa negara tersebut telah berkembang pesat sebagai kekuatan baru di Afrika.

Letak geografisnya dengan Eropa sangat dekat, tepat di seberang Selat Gibraltar atau 14 kilometer dari perbatasan Spanyol. Orang bisa melihat lampu-lampu Eropa di malam hari.

Maroko baru-baru ini meluncurkan satelit yang disebut satelit bumi Mohammed-6B untuk pengamatan bumi pada bulan November 2018, suatu hal yang langka bagi banyak negara Afrika.

1555030754783blob-5cb0489ba8bc1561ea1e2064.jpg

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline