Lihat ke Halaman Asli

ani tri utami

Guru Pendidik PAUD

Pendidikan Keluarga

Diperbarui: 31 Juli 2021   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan yang paling utama adalah pendidikan keluarga. Dikeluargalah pertama kali anak di bentuk karakternya. Kita sebagai orang tua tidak bisa menyerahkan putra putrinya ke sekolah saja akan tetapi peran orang tua sangat dibutuhkan bagi anak anak kita. Di sekolah hanya pendidikan ke dua setelah lingkungan keluarga. 

Perilaku anak atau baik buruk perilaku anak sangat di pengaruhi di lingkungan keluarga, kemudian lingkungan masyarakat, dan yang terakhir lingkungan sekolah. maka kita selaku orang tua memilih tempat lingkungan rumah yang baik. perilaku, lalu memperbaikinya. Sangat berbeda anatar menyal;ahkan dan  dan mengakui kesalahan orang tua akan di tiru oleh anak - anak kita. karena anak merupakan produk atau peniru ulung perilaku dari orang tuanya. 

Sesungguhnya setiap anak lahir dengan dorongan berbuat baik (mencintai kebaikan dan membenci keburukan). tetapi saat lahir mereka belum mampu membedakan antara kebaikan dan keburukan. orang tua yang keliru mengapresiasi keburukan anak justru membuatnya bersemangat mengulangi kesalahan, sedangkan saat berbuat baik anak diabaikan, maka mereka enggan melakukannya. Sebagai orang tua kita perlu menunjukkan kesalahan anak agar mereka tidak menjadi pribadi rapuh yang tidak tahan kritik (bahkan teguran yang kecilpunmembuatnya tersinggung). 

Alangkah banyak kemajuan yang bersumber dari kemauan menerima dan menunjukkan kesalahan. Adakalanya kita perlu mengingatkan anak terhadap kesalahannya, terlebih yang sudah mampu membedakan antar benar dan salah. adapu kesalahan yang patut kita sampaiakn kepada anak tanpa diketahui orang lain agar tidak menimbulakn dendam pada anak. 

Dan menyampaikan kesalahan di depan orang lain dapat menjadi salah satu penyebab kenangkalan anak.  Anak akan sulit mengakui kesalahannya jika anak tidak terbiasa menerima kritik dan kita mennyampaikan dengan nada mencemooh. Memuji tanpa mengoreksi justru dapat menjadikan anak mudah tersinggung jika ditunjukkan kesalahannya. jika kita ingin anak - anak dapat menunndukkan hatinya dihadapan Alloh SWT, maka ketahuilah bentuk ujian  dariNya berupa perintah dan larangan.  

Amal dan ibadah tidak akan bernilai kecuali yang dilakukan dengan ikhlas. Ikhlas berarti bukan ringan hati tetapi melakukan perintah atau menjauhi larangannya demi Alloh semata. Dan sebagai orangtua kita perlu siapkan anak anak kita untuk menajnkan perintah Alloh dan menjahui segala larangannya. karena anak adalah aset bagi orang tua kelak besok di yaumul akhir. maka dari itu kita sebagai orang tua jangan sia - siakan anak anak kita dan salah mendidiknya, yang nantinya kan menyesal di kemudian hari.

Anak itu adalah bagaikan kertas putih yang belum di isi apapun, bagaikan komputer yag belum di program apapun. kita sebagai orang tua hendanya mengisi kertas atau komputer tersebut seperti apa? sesuai yang diinginan orang tua, anak akan dididik dengan baik atau dididik dengan buruk. jika kita isi atau tulis dengan program yang baik - baik, insyaAlloh anak kita akan menjadi baik. dan ketika kita mengisi progran itu buruk maka anak kita akan menjadi berperilaku buruk.

Maka dari itu penting sekali pendidikan anak usia dini karena disini lah pondasi awal dalam pembentukan karakter anak - anak kita. Anak bagaikan rumah atau bangungan bagaimana kita akan membuat bangunan itu kokoh dan tidak roboh jika di terpa badai. Mari kita orang tua bersama - sama menjadi guru anak kita dirumah dengan memberikan pola asuh yang baik.  semoga anak anak kita kelak akan menyelamatkan kita di yaumul kiyamah. Amin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline