Parau suara yang kudengar
Menggetarkan sekaligus menakutkan
Terasa begitu mencekam
Membungkam hasrat yang tergenggam
Detik demi detik yang berlalu
Menambah pengap dan sesak dadaku
Setengah saja aku keliru
Tak mungkin kuputar langkahku
Terpaksa kunikmati pilu
Berkeping harap lesap dalam debu
Itulah alasan kenapa aku tak berani maju