Lihat ke Halaman Asli

Terbang Jauh 1.0

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sayang,

Tak kuasa aku menahan perasaan yang sebenarnya ada dalam diriku.

Aku yang telah kamu miliki, selama ini, membuat aku menjadi tidak bisa melepaskan sedikit saja ingatanku tentangmu. Namun aku harus menyadari, keadaan tak lagi seperti dulu. Kamu telah menduakan hatimu, dan memperlakukan ku penuh nista dan dusta selama ini. Tak bisa aku pungkiri lagi, seperti apa pun kamu perlakukan aku, sayangku tetap ada untukmu.

Sayang aku tahu kau mencintainya melebihi perasaan mu kepadaku. Hubungan kita selama 2 tahun ini dan pertemanan kita lebih dari 7 tahun tak bisa menahan hasratmu untuk bercinta bersama nya yang baru kau temui satu minggu. Karena nya kamu pernah melupakanku setahun yang lalu. Namun aku masih menerimamu, tapi yang kamu lakukan kemarin bersama dia, sangat menyakitkanku. Kamu bercumbu dengannya, dalam dekap mesra di tempat kenangan kita. Berdua menuju tempat yang paling aku sukai dan paling indah dalam hubungan kita saat aku terbaring tak berdaya. Saat aku terkulai.

Kamu bersama dia setelah bercinta denganku. Malam itu kamu terlihat begitu asing memandangku, kau paksa aku pulang dengan alasan yang tidak jelas. Dan ternyata setelah bercinta denganku kau ingin menemui dia, kekasih barumu.

Sayang, tak bisa kah kau berpikir saat itu? Aku tengah mengandung anakmu? Anak yang akan kita jadikan alasan agar kau diterima di keluargaku? Anak yang akan menjadi teman kita nanti nya disaat tua dan lemah?

Sayang, tegamu perlakukan aku bagai hewan yang tak lagi kau butuhkan. Bersama dia yang baru, kau teror aku. Dia menghina ku sesuka hatinya dan kau hanya diam tak membelaku sedikit saja.

Sayang setan apa yang tengah ada dalam benakmu kala itu? Saat kalian merencanakan untuk menerorku dengan sms kalian? Saat dia memintaku darimu ? dan kau yang telah mengirimkan semua sms cercaan itu untukku?

Sayang tak ingatkah selama ini? Aku membersihkan kotoran kakimu dengan segudang yang aku bisa?Kubasuh peluhmu dan menngurut daki yang ada di  tubuhmu? Aku ada saat kamu belum mengenal apa itu teknologi? Saat tak ada satu pun orang yang memandangmu? dan saat semua meremehkanmu dengan sebelah mata?

Setelahnya hanya luka yang kau gores bukan hanya padaku. Tapi pada rahimku. Pada kenyataan pahitku dalam melawan erosi atas kondisiku?Pada keluargaku, pada kehidupanku, pada masa depanku yang tak lagi bisa ku tatap.

Aku melawan kematianku dan kau bercumbu? Dalam balutan penyakit cancer ku yang kau anggap palsu? Bahkan dia mengolokku bahwa aku mengada-ngada hanya untuk pertahankan kamu? Apa kamu tidak ingat? Sebelum kamu bersamaku dulu, aku sudah memberi tahukan tentang sakitku? Dan kamu tidak mempedulikan bagaimana kondisi fisikku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline