Beberapa kasus telah sukses ditangani. Termasuk isolasi satu kampung yang pernah diduga terinfeksi Virus Covid -19 akibat takziyah ke Pujon beberapa waktu lalu. Negatif, tak satupun warga terpapar.
Itulah yang mungkin membuat masyarakat optimis melewati masa sulit ini. Meski tetap dengan kewaspadaan tinggi. Taat protokoler. Bermasker, juga jaga jarak, tidak berjabatan tangan, juga tidak menyentuh bagian lain dari diri orang ketika sedang berinteraksi.
Aktifitas luar rumah mulai dilakukan, menyambut new normal. Sayapun, berani memasuki kota Batu untuk sebuah kepentingan. Membelikan kaca mata buat si sulung. Karena kaca mata lama patah gagang framenya.
Bermasker, lengan panjang, kami keluar rumah berboncengan. Pada suatu pemandangan pulang dari pesan kaca mata ada hal menarik saya temui.
Sebuah tenda berdiri di jalan raya. Beberapa orang sibuk menata bahan pangan. Sayur, cabe, telur, beras, tahu, tempe, telur ditaruh di tas kresek. Lalu dikaitkan pada paku yang menancap pada sebilah kayu panjang. Persis seperti gerobak tukang sayur keliling. Hanya ini dibuat kokoh.
Berdiri i atas aspal. Pinggir jalan raya. Tepatnya di Jalan Diran Kelurahan Sisir Kota Batu Jatim.Meminta izin foto, juga wawancara dengan salah satu orang di tempat itu. Memperkenalkan diri sebagai penulis di Kompasiana selain nama.
Mengajukan beberapa pertanyaan, meminta penjelasan atas apa yang tengah dilakukan orang-orang di antara bahan pangan itu.
"Kami sedang berusaha menyediakan kebutuhan pangan bagi orang-orang yang terdampak pandemi m. Banyak yang tetiba tidak punya pekerjaan juga penghasilan. Lapak sembako, lauk juga sayur mayur ini sumbangan warga untuk mereka yang membutuhkan. Silahkan diambil seperlunya. Ada petugas yang melayani. Supaya bisa terbagi rata. Tidak kurang tidak berlebihan."
Itu keterangan yang saya peroleh dari salah satu relawan, Pak Fuad.
Antusiasme warga RW 1 dan 2 kelurahan Sisir Kota Batu ini terlihat nyata, lelaki dan perempuan handarbeni. Bapak-bapak menata lapak, ibu-ibu PKK menyiapkan isinya. Kompak, sekejap siap.
Masyarakat yang telah hafal jadwal nampak antri berbaris rapi. Diatur relawan supaya tetap jaga jarak, memastikan memakai masker, juga cuci tangan dahulu sebelum antri. Lalu dilayani dengan baik ketika memasuki area lapak. Efektif efisien, segera keluar sesudah barang yang dibutuhkan dalam genggaman.