Mataram, NTB --- Guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 Mataram menghadirkan inovasi pembelajaran bertajuk Moving Task Game untuk meningkatkan partisipasi siswa sekaligus kemampuan memahami bacaan (reading comprehension), khususnya pada materi procedure text. Inovasi ini telah diterapkan pada siswa kelas IX A tahun ajaran 2023/2024 dan dinilai mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan, dan berpusat pada siswa.
Inovasi ini digagas oleh Ni Ketut Ayu Windrawati, S.Pd, guru Bahasa Inggris yang aktif mengembangkan strategi pembelajaran yang kontekstual dan adaptif terhadap kebutuhan siswa.
Bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang diajarkan di sekolah di Indonesia memiliki cakupan pembelajaran yang cukup kompleks. Siswa tidak hanya dituntut untuk memahami bentuk dan fungsi bahasa, tetapi juga mampu memproduksi teks secara lisan dan tulisan. Salah satu jenis teks yang dipelajari di jenjang SMP adalah procedure text, yang menuntut siswa memahami tujuan komunikatif, struktur teks, serta kosakata yang digunakan.
Namun, dalam praktiknya, banyak siswa menghadapi berbagai hambatan dalam memahami teks berbahasa Inggris. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan kosakata, kurangnya motivasi, rendahnya pemahaman tata bahasa, serta belum efektifnya teknik membaca yang digunakan.
Menjawab tantangan tersebut, Ni Ketut Ayu Windrawati, S.Pd memodifikasi proses pembelajaran dengan menerapkan Moving Task Game. Inovasi ini merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (students centered), sebagaimana diamanatkan dalam Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan.
(Implementasi Moving Task Game dalam pembelajaran (Sumber: Dokumen Pribadi))
Dalam Moving Task Game, siswa dikelompokkan secara kolaboratif untuk menyelesaikan berbagai tugas yang dirancang secara sistematis dan menyenangkan. Permainan ini mengintegrasikan peta konsep procedure text, latihan menulis kalimat imperatif sederhana, dan penggunaan lembar kerja berbasis aktivitas. Seluruh aktivitas tersebut dirancang agar siswa dapat saling berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan mempresentasikan hasil kerja mereka di hadapan kelompok lain.
Metode kerja kolaboratif ini memungkinkan siswa untuk membangun keterampilan sosial, kemampuan berpikir kritis, serta meningkatkan rasa percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris secara aktif. Guru dalam hal ini tidak lagi menjadi pusat informasi, melainkan bertindak sebagai fasilitator yang membimbing dan mengonfirmasi pemahaman siswa selama proses berlangsung.
"Permainan ini memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Siswa menjadi lebih aktif, tidak hanya duduk mendengarkan, tetapi juga bergerak, berdiskusi, dan terlibat penuh dalam memahami materi," ujar Ni Ketut Ayu Windrawati, S.Pd, selaku penggagas Moving Task Game.
Selain meningkatkan pemahaman bacaan, Moving Task Game juga efektif membangun suasana belajar yang menyenangkan dan menantang. Siswa terlihat lebih antusias, partisipatif, dan termotivasi selama proses pembelajaran berlangsung.