Lihat ke Halaman Asli

Anggi Hafiz Al Hakam

Eksisto Ergo Sum

Relung Rasa Raisa

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku nggak mungkin bergerak menuju masa depan kalau sebelah kakiku masih kusangkutkan di masa lalu. Aku membangun masa depan yang sebenarnya semu."

Semua butuh kesempatan kedua. Barangkali, itu benar adanya. Pada akhirnya, Raisa benar-benar memberikan kesempatan kedua untuk Caesar, yang selalu dibencinya selama 8 tahun terakhir dalam hidupnya. Bagaimana Raisa bisa selalu membencinya adalah teka-teki tersendiri yang disajikan dalam novel terbaru Lea Agustina Citra ini. Raisa punya misi besar dalam kunjungannya ke Frankfurt Book Fair. Sebagai editor Aha Publishing, Raisa harus memanfaatkan waktunya disana. Menemukan dan membeli hak cipta penerbitan buku agar Aha Publishing tetap survive. Serangkaian peristiwa kebetulan mengiringi langkahnya. From being a stranger until meets her destiny, Caesar. Perjalanan ini malah mempertemukan kembali Raisa dengan Caesar. Satu hal yang dibencinya tapi malah kemudian mendekatkannya pada Jan Marco, penulis 'Cedar Incense' yang sedang ia kejar hak penerbitannya. Bukan tanpa alasan Raisa berusaha sekuatnya untuk dapat menerbitkan buku itu di Indonesia. Segenap pertentangan atas insiden Mei 1998 mengungkap cerita tragis yang dialami Jan Marco dibalik tragedi kemanusiaan terburuk sepanjang sejarah Republik. Raisa mau tidak mau harus bersekongkol dengan Caesar untuk mendekati Jan Marco. Bahkan, Raisa sempat menyelamatkan Jan Marco dalam usahanya untuk bunuh diri. Raisa hanya perlu berkaca dan berdamai dengan dirinya sendiri. Raisa harus menyelesaikan segala amarah dan penyesalan yang terlanjur berkecamuk selama petualangannya di negeri Angela Merkel ini. Raisa pun akhirnya tidak terlalu ngotot lagi soal 'Cedar Incense'. Kedamaian dan kebahagiaan yang ia cari selama ini hanyalah semu belaka. Raisa berkompromi dengan takdir, ketika hidup akhirnya menyuguhkan sepaket kesempatan yang tidak mungkin ia lepaskan. Novel ini punya latar yang kuat. Khususnya di kota Aachen, tempat semua kejadian ini berlangsung. Hal itu pula yang menambah intensitas kedekatan antara realita dengan fiksi. Mengajak pembaca seakan menikmati satu persatu adegan dengan alur yang beragam. Menjadikan permainan alur yang berloncatan jadi satu kelebihan cerita. Membaca novel ini kita dibuat percaya bahwa when you brings out the best of you, life will give you the best of it. Anyway, jika pembaca menginginkan sebuah kisah asmara yang complicated, tidak mudah ditebak, dan penuh kejutan, kiranya sempatkanlah menyelami Relung Rasa Raisa ini. Judul        : Relung Rasa Raisa Penulis     : Lea Agustina Citra Penerbit    : PlotPoint Publishing Tahun       : 2013 Tebal        : 297 hal. Genre       : Novel Paninggilan, 1 Maret 2014. * dapat dibaca di blog penulis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline