Lihat ke Halaman Asli

Erdogan Dominasi Putaran I, Oposisi Tertinggal Luluh Lantak

Diperbarui: 20 Mei 2023   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : pexel.com/ Muharrem Aydn

Minggu lalu ia menyimpulkan pada artikelnya dengan pernyataan bahwa blok oposisi Turki beserta media Barat akan kembali kalah dalam pemilu kali ini.

"Para pemilih, yang keinginannya diremehkan dan tidak dihargai, akan mengubur mereka semua di kotak suara. Jadi tunggu dan lihat di artikel saya berikutnya setelah pemilu, selamat tinggal." ujar Melih Altinok yang dikutip pada media Dailysabah.

Turki telah meninggalkan 14 Mei, yang digambarkan oleh pers internasional sebagai pemilihan terpenting tahun 2023.

Aliansi Rakyat yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan memperoleh suara mayoritas di Parlemen dengan 323 wakil. Disisi lain, Aliansi Bangsa yang dipimpin oleh Ketua Partai Rakyat Republik (CHP), Kemal Klcdaroglu , diwakili Parlemen dengan 211 wakil. Dalam pemilihan presiden, meski Erdogan mencapai 49,5%, kandidat gabungan dari blok oposisi, Klcdaroglu, tetap berada pada angka 44,8% disusul oleh kandidat ketiga, Sinan Ogan, yang menerima sekitar 5% suara.

Hasil pasti pemilihan presiden akan ditentukan pada putaran kedua pada 28 Mei, dimana dua kandidat dengan suara tertinggi akan bersaing, siapa yang mampu melampaui 50%+1 akan menang.

Pemilu, dengan tingkat partisipasi melebihi 85%, juga diperkirakan akan menyaksikan jumlah pemilih tinggi dalam putaran kedua. Erdogan yang di anggap juara favorit, nyaris melewati ambang 50% dengan selisih kecil 0,5% pada putaran pertama.

Erdogan telah berkuasa selama 21 tahun memiliki peluang besar untuk tetap berkuasa selama lima tahun ke depan, pencapaian ini akan dikenang dalam literatur politik dunia.

Wajar jika terdapat kekecewaan besar pada kalangan pemilih oposisi. Mereka disesatkan oleh kalangan oposisi, media, politisi serta lembaga survei. Mereka dimanipulasi dengan mengklaim bahwa Klcdaroglu akan menang dengan 60% suara. Mereka dibuat percaya bahwa mereka akan menang kali ini.

Namun, mereka menyadari melalui hasil jajak pendapat yang sebenarnya, bahwa semua perhitungan kotak suara salah. Klcdaroglu, yang membanggakan diri sebagai ahli perhitungan, membagikan saham melalui daftar calon parlemen melalui aliansi dengan empat partai. Tidak satu pun dari partai tersebut yang memperoleh suara di kotak suara. Sebaliknya, CHP menerima suara yang sama seperti pada pemilihan sebelumnya. Sebagai imbalannya, CHP menghadiahkan 38 anggota Parlemen kepada empat partai pinggiran yang juluki oleh para pemilihnya sebagai agamawan politik. 

Manuver tajam dan pengunduran diri terjadi pada kalangan media oposisi. Skema dan konsesi cepat juga terjadi dalam proses yang condong ke oposisi. Beberapa dari mereka mengkritik diri sendiri karena menyesatkan pembaca serta jurnalis mereka yang kecewa, kesal, hingga berhenti menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline