Lihat ke Halaman Asli

a_selaludihati

Andy Hermawan

Mengembangkan Komunikasi Positif, dari Mana Memulai?

Diperbarui: 22 Juni 2021   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: findglocal.com/olah teks pribadi

Halo Kompasioner, lebih dari satu semester, saya tidak menulis di kanal ini. Ternyata sudah banyak kawan-kawan baru yang muncul menghiasi halaman demi halaman kanal ini, dengan beragam karya yang luarbiasa. Saya juga rindu untuk membagikan tulisan saya lagi disini. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk Kompasioner sekalian.

Kompasioner, jika ada pertanyaan, "mengapa komunikasi itu penting", banyak orang akan memberi jawaban demikian, "komunikasi penting untuk saling mengerti", atau "komunikasi menyebabkan kita berada di jalur yang sama", atau "komunikasi memberi perasaan dicintai dan berharga bagi banyak orang". Meskipun jawaban-jawaban tersebut terasa agak samar, mereka menekankan arti penting komunikasi. Kemudian meninjau kembali arti komunikasi bagi sebuah keluarga, maka sedikit banyak akan membantu menjelaskan apa arti komunikasi itu sendiri.

cinta bukan hanya diucapkan dengan kata-kata, tetapi penghargaan dan penerimaan terhadap seseorang dapat dirasakan

Para peneliti menyatakan bahwa dalam hal luar biasa, orang kehilangan komunikasi seperti halnya seseorang yang dianggap memiliki gangguan mental, dikurung sendirian. Dalam hal yang kurang ekstrem, orang yang terkurung di rumah karena sakit atau sedang dalam keadaan sulit akan berakhir dengan menutup diri. Ini bukan berarti anda menimbulkan ketidakseimbangan mental dalam keluarga akibat kurang berkomunikasi, melainkan memang benar, bahwa anda dapat meningkatkan kesehatan mental yang baik dari anggota keluarga dengan sering melakukan komunikasi positif. 

Berikut beberapa cara mengembangkan komunikasi positif.

Pertama, dengan kemampuan mengekspresikan pikiran dan emosi alih-alih menekannya, hal tersebut dapat meningkatkan kesehatan mental, hal ini dapat pula mencegah bangkitnya amarah sampai ke titik kebencian. Hal ini membuka peluang untuk "mendinginkan" dan memindahkan kekuatan dari emosi negatif menjadi emosi positif.

Kedua, ada potensi berbagi gagasan dan pikiran untuk melihat berbagai hal dari perspektif yang berbeda dan karena itu mendukung interaksi positif dengan orang lain. Orang dapat mencapai keberhasilan dan dan kemajuan karena banyak mendengar nasihat-nasihat positif.

Ketiga, penerimaan yang dirasakan dari komunikasi yang jujur dan interaktif meningkatkan rasa kepercayaan diri setiap anggota keluarga. Setiap orang mendengar dan didengar.

Kompasioner, cinta bukan hanya diucapkan dengan kata-kata, tetapi penghargaan dan penerimaan terhadap seseorang dapat dirasakan. Perasaan percaya diri yang mantap menghasilkan kesehatan mental dan emosional yang kondusif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline