Lihat ke Halaman Asli

a_selaludihati

Andy Hermawan

Guru Hanya Mau Belajar karena Insentif dan Sertifikat, Benarkah?

Diperbarui: 5 November 2019   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru Bekasi Merdeka Belajar 1|dokpri

Pagi itu seakan tubuhnya sangat berat untuk bangkit dari tempat tidur, rumah masih sangat berantakan sisa masak untuk suami sarapan, hari ini hari libur tapi masih banyak tugas rumah yang harus diselesaikan. Ingin sekali rasanya rehat dan santai berlama-lama karena merasa tubuh sudah bekerja sangat keras dari Senin sampai Sabtu. 

Mengajar berbagai jenis karakter yang berbeda bukanlah perkara yang mudah, ada kalanya seorang guru harus menekan emosi dan memupuk kesabaran, menekan ego dan amarah, untuk tetap membuat setiap anak nyaman adalah sebuah pekerjaan yang sangat melelahkan. 

Tapi mengajar selalu memberikan semangat baru dalam hidup, setiap hari selalu ada harapan baru yang ingin segera terkabul dari setiap murid yang selalu semangat datang untuk  mencari ilmu, yah namanya juga manusia biasa, selalu ada masa dimana tarikan-tarikan kecil yang selalu membuat konsistensi terasa sangat berat.  

Hari itu juga bertepatan dengan jadwal nobar (nonton bareng) Komunitas Guru Belajar di Bekasi, tapi dia masih saja asik berselancar di dunia maya , sambil guling-guling di kasur menikmati sedikit waktu untuk berleha-leha.

Menunggu jam hingga menunjukan pukul 06.00 WIB tepat untuk mengeksekusi tugas rumah yang seakan memanggil-manggil untuk segera di bereskan, sambil sesekali membuka MAP untuk mengetahui dimana lokasi nobar hari itu.

Senang rasanya bertemu teman-teman para guru merdeka belajar yang sudah lama tak berjumpa, membicarakan hal-hal sepele dengan tawa kecil yang menggelitik, sambil menyiapkan tempat yang nyaman untuk nonton , ada yang menyiapkan infokus, sound system, laptop, dan layar, ada juga yang menyiapkan piring  dan menata kue-kue serta makana yang di bawa oleh setiap peseta dan panitia.

Atmosfir itu sudah lama rasa nya tidak dia temukan di tempat kerja, energi-energi positif mulai ia rasakan , berkumpul dengan orang-orang yang penuh kesadaran dan pengorbanan untuk bisa belajar tanpa paksaan, meninggalkan anak, suami dan zona nyaman untuk bersantai menikmati hari libur bersama keluarga, tapi mereka orang-orang hebat ini memilih untuk mencari pelajaran, ilmu dan pengembangan untuk tetap bisa profesional di pekerjaannya sebagai seorang guru.

Tiba saatnya video di putar, video tersebut menayangkan seorang tokoh inspiratif di bidang pendidikan yaitu Najeela Shihab di acara TPN 2016,  disana beliau memaparkan tentang merdeka belajar, "merdeka belajar selau dilatar belakangi dari anak-anak.

Sebagian besar anak Indonesia dunianya hanya sebatas didalam kelas, mimpinya hanya terbatas tingginya tangan untuk menjawab pertanyaan guru, yang kita para pendidik inginkan adalah anak-anak yang punya aspirasi tinggi, yang punya cita-cita melampaui langit, melampaui batas ruang kelas, melampaui dunianya dan ini hanya akan terjadi pada saat anak-anak punya kemerdekaan belajar.

Kemerdekaan murid-murid dikelas hanya akan terjadi pada saat pendidik juga memiliki kemerdekaan belajar. Kemerdekaan adalah resep dasar yang harus dimiliki pendidik untuk dapat menciptakan kemerdekaan dikelas. 

Dikomunitas guru belajar kita percaya bahwa, proses kemerdekaan itu bukan suatu yang diberikan, tetapi sesuatu yang kita gerakan. Pada saat kita berbicara merdeka belajar sebetulnya ada beberapa hal yang sangat esensial, yaitu komitmen, kemandirian dan refleksi, jelas Bu Ella.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline