Lihat ke Halaman Asli

andry natawijaya

TERVERIFIKASI

apa yang kutulis tetap tertulis..

Dampak Perkembangan Teknologi bagi Musik

Diperbarui: 8 Juli 2018   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Education Missouristate

Mulai bulan Juni 2018, band progressive metal Dream Theater kembali masuk studio rekaman untuk menggarap proyek album ke-14 yang rencananya akan dirilis pada tahun 2019. Dalam menggarap proyek album, Dream Theater selalu mengumpulkan seluruh personelnya untuk menulis lagu dan melakukan aransmen secara bersama. 

Hal ini memang terbiasa dilakukan oleh grup musik yang mengandalkan kualitas dan kemampuan para personelnya dalam bermusik dan menulis lagu, dengan tujuan album yang dihasilkan akan berkualitas dan ciri khas dari grup tersebut tetap terasa bagi para penggemarnya.

Grup musik dengan jam terbang tinggi seperti Van Halen, Bon Jovi atau Iron Maiden memang terbiasa melakukan jam session selain untuk menjaga kebersamaan antar personel, juga untuk menghasilkan ide-ide kreatifitas yang dapat dijadikan sebagai materi untuk karya mereka. 

Musisi seperti mereka memang tumbuh di kala teknologi musik belum maju seperti sekarang, sehingga banyak karya mereka dihasilkan melalui metode manual, mulai dari penggarapan materi album dari awal sampai teknik rekaman di studio. Namun kondisi tersebut justru mengasah skill para musisi untuk lebih menguasai berbagai teknik bermusik, sehingga akhirnya kemampuan mereka ada di atas rata-rata.

Ilustrasi: Mulpix

Eddie Van Halen pada tahun 1980-an mempopulerkan teknik tapping pada instrumen gitar, teknik ini membutuhkan latihan dan disiplin tinggi sehingga akhirnya sang gitaris dapat menghasilkan nada melalui cara mengetik di atas senar gitar. 

Contoh lain adalah Steve Harris sang leader dari Iron Maiden dengan teknik memainkan bass yang dapat mempersatukan komposisi nada dalam lagu-lagu Iron Maiden. Musisi-musisi tersebut memiliki nama besar disertai dengan kemampuan tinggi dalam bermusik. Keterbatasan teknologi membuat mereka berpikir dan mencari cara agar musik yang dihasilkan tetap berkualitas dan dapat diterima penggemarnya.

Ketika Musik Diciptakan Secara Manual

Jika menyimak karya-karya dari para musisi klasik seperti halnya Johann Sebastian Bach atau Wolfgang Amadeus Mozart, semua orang sudah mengetahui bahwa karya mereka adalah peninggalan berharga dalam dunia seni musik. 

Komposisi musik dalam iringan berbagai instrumen dari lagu-lagu mereka terdengar megah dan elegan. Tetapi perlu diingat bahwa Johann Sebastian Bach dan musisi klasik era Eropa pada abad pertengahan benar-benar berkarya secara manual, mereka belum dapat menggunakan teknologi seperti halnya para musisi saat ini.

Lalu solusi satu-satunya bagi mereka untuk menghasilkan komposisi musik terbaik adalah dengan berkumpul bersama mencoba memainkan instrumen musik dan mencari serta mencocokkan nada sampai mendapatkan harmonisasi nada terbaik. Sudah tentu proses ini membutuhkan waktu dan diskusi panjang.

Ilustrasi: classicalmpr

"The Symphony No. 9" karya Ludwig van Beethoven, sebagai seorang maestro musik Beethoven dapat dikatakan menulis lagu itu sendirian. Pada awalnya memainkan piano dan biola, kemudian nada-nada ditulis secara manual, kemudian setelah notasi lagu itu lengkap dicoba untuk dimainkan bersama dengan iringan orchestra yang melibatkan puluhan musisi. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline