Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Legenda Ular Putih: Kisah Cinta Siluman dan Manusia

Diperbarui: 18 September 2023   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://dongengceritarakyat.com/wp-content/uploads/2020/04/Legenda-Siluman-Ular-Putih-White-Snake-Legend.jpg

Latar Belakang Cerita

Legenda Ular Putih adalah sebuah cerita rakyat populer dari Tiongkok, yang menurut penelitian teks muncul pertama kali pada masa Dinasti Song bagian selatan. Kelegendarisan cerita ini tidak lain disebabkan oleh kekuatan ceritanya, yang penuh dengan konflik dan intrik serta bersifat supranatural dengan menampilkan dunia khayalan dan tidak nyata. Namun, di dalam Legenda Ular Putih, tidak seluruh cerita bersifat khayalan karena di dalamnya juga terdapat unsur agama Buddha, yang pada masa Dinasti Song menjadi kekuatan sosial tersendiri dalam masyarakat dan sangat dekat dengan pemerintah.

Walaupun cerita ini dibuat pada masa Dinasti Song, kepopulerannya masih terus berlanjut hingga zaman modern karena cerita ini mengisahkan tentang nilai-nilai universal seperti pencarian kebebasan, kebahagiaan, dan kebenaran. Setiap cerita yang mengisahkan tentang nilai-nilai tersebut akan mudah diterima oleh masyarakat di masa kapan pun, terutama cerita tentang seorang tokoh wanita protagonis yang menjadi korban dari perlakuan otoriter penguasa. Adanya konflik antara penguasa otoriter dan korbannya itulah yang kemudian membangkitkan hasrat orang-orang untuk menyaksikan kemenangan atas ketidakadilan yang telah terjadi. Cerita ini begitu populer sehingga dibuat dalam berbagai versi.

Inti Cerita

Legenda Ular Putih menceritakan perlawanan Bai Suzhen (白素贞), seorang siluman ular putih, dalam melawan biksu bernama Fa Hai (法海), yang merupakan wakil dari kekuatan feodal, sebagai bentuk pencariannya dalam hal kebebasan dan kebahagiaan. Cerita ini merefleksikan konflik antara seorang biksu sebagai penguasa dengan beberapa tokoh di dalamnya.

Keberadaan Fa Hai dalam Legenda Ular Putih yang memiliki kekuatan dalam menentukan sesuatu bagi orang lain tidak terlepas dari kuatnya pengaruh agama Buddha pada masa Dinasti Song yang membuat kedudukan biksu dalam masyarakat menjadi diperhitungkan. Terlebih, kitab hukum yang diberlakukan pada masa itu menjamin hak-hak mereka dalam masyarakat dan dipakai sebagai alat untuk menegaskan status sah para biksu tersebut. Kedudukan sosial yang dijamin pemerintah dan dihormati oleh rakyat itulah yang diselewengkan oleh tokoh antagonis dalam cerita Legenda Ular Putih menjadi sebuah kekuatan yang dapat mengatur seseorang yang menurutnya telah menempuh jalan hidup yang salah dan tidak sesuai dengan pemikirannya.

Awal cerita Legenda Ular Putih

Menurut salah satu versi cerita, Bai Suzhen adalah seekor ular putih yang telah bertapa selama ribuan tahun di Gunung Emei untuk mencapai keabadian. Suatu hari, dia bertemu dengan seekor ular hijau yang juga sedang bertapa dan menjadi sahabatnya. Mereka berdua memutuskan untuk turun ke dunia manusia untuk melihat kehidupan di sana.

Di dunia manusia, mereka berubah menjadi dua wanita cantik dan mengunjungi kota Hangzhou. Di sana, mereka bertemu dengan seorang pemuda tampan bernama Xu Xian yang sedang menjual obat di pinggir jalan. Bai Suzhen jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Xu Xian dan meminjam payungnya karena hujan turun. Xu Xian juga merasakan ketertarikan pada Bai Suzhen dan memberikan alamat rumahnya kepadanya.

Bai Suzhen dan ular hijau kemudian pergi ke rumah Xu Xian dan mengaku sebagai saudara perempuan. Mereka tinggal bersama Xu Xian dan akhirnya menikah dengannya. Xu Xian tidak mengetahui bahwa istrinya adalah seorang siluman ular putih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline