Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Dua Ulama Sepuh NU dan Muhammadiyah Memandang Tuduhan Jokowi Anti Islam?

Diperbarui: 7 Desember 2018   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto:Antaranews.com

Setiap menjelang kontestasi politik, nama Joko Widodo selalu diberitakan miring. Setelah difitnah sebagai anggota PKI, Jokowi juga kerap diberitakan sebagai tokoh politik yang memusuhi Islam dan ulama.

Tentu saja, tuduhan seperti ini tak main-main. Karena fitnah yang disebarkan secara masif dan terus menerus bisa menjadi suatu keyakinan dalam benak masyarakat.

Buktinya, hasil survei Indikator Politik Indonesia pada September 2017 lalu menunjukkan sekitar 6% masyarakat percaya Joko Widodo anti-Islam. Meski mayoritas atau sebesar 67% masyarakat masih menyebut Jokowi membela Islam, namun jumlah 6% itu tak bisa dianggap remeh. Karena jumlah itu sama dengan 15 juta orang yang percaya Jokowi anti-Islam.

Lembaga sigi trsebut juga menemukan bahwa sekitar 5% masyarakat Indonesia percaya bahwa Jokowi anti-ulama. Artinya ada sekitar 12,5 juta yang percaya Jokowi anti-ulama. Jumlah jutaan itu tak bisa disebut sedikit.

Kita mungin bisa percaya atau tidak dengan survei tersebut. Tetapi fitnah 'Jokowi memusuhi Islam dan anti-ulama' seperti di atas sudah cukup mengkhawatirkan. Bila informasi hoaks dan sesat seperti ini diteruskan, maka bisa membahayakan bangunan kebangsaan kita.

Padahal, kita tahu kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan, bantahan itu tak hanya datang dari pihak Jokowi saja. Beberapa ulama yang menjadi rujukan umat Islam juga membantah klaim sesat seperti itu.

Terlepas dari posisinya sebagai cawapres Jokowi hari ini, Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma'ruf Amin membantah bahwa Jokowi anti terhadap Islam dan memusuhi ulama.

Ia bahkan menegaskan bahwa Presiden Jokowi justru memiliki kedekatan dengan seluruh kelompok atau organisasi Islam yang ada di Indonesia. Menurut Mantan Rais 'Aam PBNU itu, Jokowi juga tak pernah menganakemaskan atau melakukan diskriminasi terhadap kelompok Islam tertentu.

"Menurut saya beliau dekat dengan semua umat dan kelompok Islam. Enggak ada yang didiskriminasi lah," kata Kiai Ma'ruf sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, Jum'at (7/12).

Pernyataan Kiai Ma'ruf Amin itu juga selaras dengan pendapat Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif. Ia meminta agar pihak-pihak yang menuduh Presiden Jokowi tidak memerhatikan umat Islam sebaiknya dihentikan. Pasalnya, fakta yang terjadi ialah sebaliknya.

Menurut Buya (panggilan akrab Syafi'i Ma'arif), kebijakan Presiden Jokowi justru banyak berpihak kepada umat Islam, khususnya Muhammadiyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline