Lihat ke Halaman Asli

Andri Pratama Saputra

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Apa Itu Blockchain?

Diperbarui: 13 September 2022   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: ekrut.com

Ketika kita mendengar blockchain, apa yang ada didalam benak kita? Diblok rantai? Hal ini berarti blok-blok rantai yang saling berhubungan pada pengguna yang berpartisipasi dalam jaringan, sehingga terdapat data baru atau terdapat data yang diubah maka rantai harus diubah. 

Blockchain memiliki beberapa server sehingga sulit diretas contohnya di bidang keuangan dan bidcoin. Blockchain memiliki data yang transparan karena system data base yang didesentralisasi dan pengguna bisa melihat data baru, penelusuran lebih mudah karena dapat diakses melalui seluruh pengguna, keamanan yang lebih tinggi dan bisa disalin ke pengguna lain. Adapun karakteristik yaitu:

  • Ledger, informasi tersegel.
  • Secure, data dan informasi diamankan oleh kriptografi yang sulit diacak.
  • Shared, data dan informasi dibagikan ke pengguna yang berkaitan
  • Distributed, data dan informasi terdistribusi kepada pengguna baru.

Struktur vital blockchain meliputi pointer (penympanan informasi tentang lokasi) dan linked list (setiap blok memiliki data tertentu) sedangkan komponennya terdiri dari node (pengguna komputer dalam jaringan, transaction (bangunan terkecil seperti data dan informasi), blok (struktur data yang menyimpan satu set transaksi), chain (rangkaian blok), miners node khusus yang memverifikasi), dan  consensus (aturan untuk operasi blockchain). Selanjutnya, bagaimana sih cara kerja blockchain?

Cara kerjanya adalah seperti bidcoin, yang terdiri dari data beragam, ketika satu blok dibuat maka akan diubah hashnya dan diverifikasi terlebih dahulu, ketika valid maka akan diterima. Jenis-jenis blockchain berdasarkan tingkatannya meliputi:

  • Blockchain 1.0, teknologi yang digunakan untk mata duang digital.
  • Blockchain 2.0, Digunakan untuk pelayanan dan industry keuangan.
  • Blockchain 3.0, digunakan beberapa sektor seperti lembaga pemerintahan, seni, dll yang menawarkan keamanan.

Sedangkan berdasarkan privasinya meliputi:

  • Blockchain terbuka, siapa saja dapat membuat atau mengubah block meskipun tanpa izin.
  • Blockchain tertutup, yang dapat mengubah atau membuat harus mendapatkan izin.
  • Blockchain semiprivate, beberapa bersifat tertutup dan terbuka.
  • Blockchain privat, yang hanya bisa diakses oleh tertentu.
  • Blockchain token, dapat menghasilkan mata uang digital

Penggunaan blockchain meninggalkan risiko yaitu keamanan data yang rawan disusupi oleh susupan jaringan tanpa izin sehingga merusak kode, kecepatan transaksi yang dapat menurun ketika data semakin besar, kompleksitas jaringan, mahal dan perlu biaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline