Lihat ke Halaman Asli

Andre Jayaprana

TERVERIFIKASI

write and share

Seumur-umur Bersama TMII Perekat Budaya Bangsa

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14276496261078273556

Tidak terasa usia Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah menjelang 40 tahun. Sebagai penggemar wisata, terus terang saya belum pernah mengalami berada di suatu tempat rekreasi seluas dan sekonsep TMII. Dari banyak tempat rekreasi di berbagai negara yang pernah saya kunjungi, saya belum pernah berada di tempat rekreasi semacam TMII. Entahlah apakah ada atau tidak. Mungkin saja ada yang belum saya tahu.

[caption id="attachment_357985" align="aligncenter" width="600" caption="www.tamanmini.com, TMII - perekat budaya bangsa "][/caption]

Pernah satu ketika saya berada di Shenzhen, Tiongkok dan mengunjungi Window of the World-nya, tapi ya ampun, jelas jauh sekali kalau mau dibandingkan dengan TMII. Seumur-umur, saya tidak pernah selesai mengunjungi semua anjungan, museum, tempat ibadah, unit flora dan fauna serta wahana rekreasi yang terdapat di TMII. Namun ada momen-momen khusus dalam transformasi diri hingga kini yang menjadikan TMII begitu spesial.

[caption id="attachment_357986" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - anjungan provinsi Bangka Belitung, 2010"]

14276497281534660245

[/caption]

Pertama kali yang saya ingat ketika mengunjungi TMII adalah pada saat masih di bangku sekolah dasar. Nah hal apa yang membuat saya ingat betul dengan kunjungan ke TMII pertama kali itu. Memang betul yang khas dari TMII pada saat saya pertama kali mengunjunginya adalah anjungan dari berbagai provinsi. Terasa kental sekali kekayaan budaya nusantara dari berbagai provinsi itu. Antusiasme bertambah dengan melintasi TMII dengan naik kereta gantung. Yang paling berkesan dari semuanya itu dan tidak pernah terlupa adalah pada saat kunjungan pertama itu, saya mengalami Teater IMAX Keong Mas yang masih benar-benar fresh dan relatif baru. Mengalami Teater IMAX Keong Mas yang demikian canggih dan baru pada saat itu sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan hingga kini. Apakah saat kunjungan pertama tersebut TMII selesai saya jelajahi ? Tentu saja tidak.

Kunjungan kedua saya ke TMII, adalah pada saat saya sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama, hal yang berkesan pada waktu itu yang saya ingat hingga kini adalah kehadiran Taman Burung. Taman Burung sangat menarik hati pada saat itu dan relatif baru. Dan anjungan dari berbagai provinsi itu tetap hadir merekat budaya bangsa pada saat kunjungan kedua saya ke TMII. Selesai nggak dijelajahi ? Tetap saja tidak selesai dijelajahi.

Kunjungan ketiga saya ke TMII, sangat singkat. Saat itu hari Natal dan saya sudah kelas tiga di sebuah sekolah menengah atas. Karena pada saat itu hari Natal, maka sangat bahagia rasanya dapat mengikuti misa Natal pada pagi hari di Gereja Katolik Santa Catharina TMII. Dan anjungan dari berbagai provinsi itu tetap setia hadir merekat budaya bangsa . Yang jelas pada hari Natal yang berkesan tersebut tidak memungkinkan saya untuk habis mengeksplorasi TMII.

Kunjungan keempat saya ke TMII, adalah pada saat hampir menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Selain berbagai anjungan dari berbagai provinsi yang setia merekat budaya bangsa itu, kekaguman akan TMII semakin bertambah dengan hadirnya berbagai museum yang relatif baru dan belum pernah saya kunjungi sebelumnya, antara lain sebut saja Museum Migas, Museum Purna Bhakti Pertiwi, Museum Transportasi, dan Museum Penerangan dan yang membuat saya kagum saat itu adalah baru dibukanya Taman Dunia Air Tawar dengan koleksinya yang memukau.

Ada saja yang serbabaru dari TMII pada tiap momen kunjungan saya tersebut. Padahal untuk berbagai situs yang hadir terlebih dahulu pun tak selesai juga terkunjungi. Cukup lama vakum tidak mengunjungi TMII, setiap perjalanan ke luar negeri terutama kalau ke negeri jiran terdekat seperti Singapura dan mengunjungi objek wisatanya, sering saya teringat akan nasib TMII. Berbagai tempat rekreasi di Singapura baik itu museum, kebun binatang, taman burung atau science center sebenarnya tidak lebih hebat dari apa yang dimiliki oleh TMII hanya saja memang dari sekian kali kunjungan ke TMII saya merasa kagum dengan yang serbabaru dari TMII, namun tidak dapat menutup mata pula dari segi perawatan objek-objek wisata di negeri jiran, saya terpaksa mengakui bahwa Singapura sangat pandai merawatobjek-objek wisatanya.

Dan akhirnya kunjungan terakhir saya ke TMII adalah pada awal tahun 2010 lalu. Cukup lama sudah, karena sekarang sudah tahun 2015. Bahkan pada awal tahun 2010 pun situasi TMII sudah berubah dari sekian lama tak saya kunjungi. Yang jelas pada kunjungan terakhir tersebut sudah hadir Snow Bay di TMII yang ramainya ya ampun. Karena begitu ramainya Snow Bay pada saat itu terpaksa mengalah untuk tidak menikmati Snow Bay bersama keluarga. Tapi tetap saja menarik untuk mengeksplorasi berbagai anjungan dari berbagai propinsi itu. Anjungan juga bertambah seiring hadirnya provinsi baru di Indonesia. Luar biasa! Kalau dulu orang tua mengajak kami anak-anaknya ke TMII, maka saat kunjungan terakhir pada awal tahun 2010, dengan bahagia saya yang mengajak orang tua dan keluarga ke TMII.

Itulah seumur-umur saya bersama TMII perekat budaya bangsa. Cukup heboh saya mengutarakan berbagai ide kepada istri saya karena begitu kagumnya akan TMII setelah kunjungan terakhir tersebut. Dari sekian banyak ide yang sempat saya lontarkan kepada istri lepas dari kunjungan pada tahun 2010 tersebut adalah sebagai berikut:


  • Seandainya saja sistem pembayaran tiket di TMII sudah terintegrasi lebih baik, sehingga tidak berkali-kali membeli tiket di berbagai objek wisata yang ada di dalamnya.

  • Seandainya saja pembayaran tiketnya waktu itu sudah dapat menggunakan kartu kredit atau kartu debit dari bank yang berkenan bekerjasama dengan TMII

  • Seandainya lebih banyak perusahaan swasta nasional dan BUMN yang mau lebih peduli untuk menyisihkan dana Corporate Social Responsibility-nya untuk perawatan dan pengembangan objek wisata di TMII.

  • Seandainya ada lebih banyak perhatian dan dana untuk membaharui jok/sarung tempat duduk di Teater IMAX Keong Mas serta kesadaran dari pengunjung untuk menjaga kebersihan dalam teater.

  • Seandainya para pengunjung memiliki lebih banyak kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan TMII.

  • Seandainya di setiap anjungan dari berbagai provinsi itu ada beberapa tour guide yang siap, profesional dan berdedikasi untuk dapat menjelaskan dari a sampai z tentang semua hal yang hadir di masing-masing anjungan.

  • Seandainya di setiap anjungan provinsi tersebut waktu kunjungannya dibuat teratur sedemikian rupa sehingga tidak ada pengunjung yang hilir mudik tidak jelas.

  • Seandainya di setiap anjungan provinsi sudah terjadwal secara baik acara-acara interaktif budaya daerah yang dapat langsung melibatkan pengunjung, sebut saja 30 menit berlatih gamelan bersama, atau 30 menit mencoba alat tenun songket dan sebagainya.

  • Seandainya manajemen TMII dapat membuat paket-paket wisata yang lebih fokus dan atraktif yang dapat dipilih oleh pengunjung, karena jelas tidak mungkin pengunjung menghabiskan waktu satu hari melahap semua tentang TMII, sehingga penawaran paket yang dikelola dengan baik sangat mungkin diapresiasi pengunjung. Misal saja Paket A berupa kunjungan ke 3 anjungan budaya provinsi, 2 museum dan 2 unit flora dan fauna plus Snow Bay. Dan seterusnya.

  • Seandainya, sama halnya dengan anjungan budaya provinsi, di setiap museum ada waktu kunjungan yang teratur dengan dibimbing oleh petugas yang kompeten untuk menjelaskan isi museum.

  • Seandainya semakin banyak sekolah di kawasan Jabodetabek yang memanfaatkan TMII secara rutin sebagai tempat belajar siswanya untuk mengenal budaya dan iptek.

  • Seandainya, semakin banyak individu-individu wiraswastawan yang semakin kreatif dapat mengambil kesempatan membuat paket-paket wisata ke TMII untuk wisatawan asing dan domestik. Misalnya saja mulai dari jemput di Bandara, menginap di hotel dan membawa tamu untuk mengunjungi TMII.

  • Seandainya semakin banyak corporate event baik itu inbound maupun outbound dapat dilakukandi kawasan TMII.


[caption id="attachment_357988" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - salah satu anjungan yang tutup pada saat kami berkunjung"]

1427650160503868519

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline