Lihat ke Halaman Asli

Janji dan Beban Hutang Rakyat

Diperbarui: 17 April 2017   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Menjelang 3 tahun Pemerintahan Jokowi menghasilkan pro dan kontra. Kebijakan Presiden menimbulkan polemik berbagai elemen masyarakat pada khususnya ekonomi yang tidak mendapatkan respon positif , melonjaknya nilai harga sembako, cabai,Listrik menjadi nomor sekian bagi pemerintahan Jokowi. hal ini belum lagi ditambah dengan beban rakyat dengan adanya hutang yang harus dibebankan oleh Rakyat Indonesia.

Semua ini berbanding jauh ketika pada saat beliau berkampanye di pertengahan tahun 2014 silam, yang mana beliau dengan janji manisnya mengatakan dengan pola Trisakti dan nawacita yang berpihak kepada rakyat kecil maka perekonomian bangsa akan lebih baik dan maju. Janji tinggal janji sekarang lah yang harus dihadapkan oleh bangsa Indonesia bahwasanya semua bebang negara ditanggung oleh Rakyat bukan Negara.

Sesuai dengan apa yang dilontarkan oleh salah seorang pembantunya yang berada di kabinet kerja Sri Mulyani yang mengatakan bahwa dengan jumlah rasio utang Indonesia saat ini sebesar 27% dari Gross Domestic Product (GDP) yang sekitar Rp 13.000 T maka setiap masyarakat di Indonesia memiliki utang sebesar US$ 997 per kepala jika dirupiahkan adalah 13 juta per kepala.Dengan bangganya  dan percaya diri Sri menyatakan bahwa hutang ini masih jauh lebih baik jikalau dibandingkan dengan Amerika dan Jepang. Inilah yang kami alami dan rasakan bahwa semakin kedepan bangsa ini hanya di suguhkan oleh hutang dan janji-janji para politikusnya dan para pejabatnya yang berlindung dibalik undang-undang.

Pemerintahan Jokowi hanya memberikan Label Trisakti dan Nawacita seperti halnya produk-produk makanan yang berlabelkan halal 100% tapi jikalau di teliti dan dikaji lebih dalam hanya kepalsuan.Tim Ekonomi masa Pemerintahan Jokowi ini hanya penuh angan membangun perekonomian yang stabil  tapi realitanya adalah Janji dan Beban hutang Rakyat harus kami tanggung bersama atas nama bangsa Indonesia. sekali lagi Rakyat yang tergilas, Rakyat kecil yang tergusur.

Pertengahan tahun ini semakin berat kami Rasakan apalagi menjelang bulan ramadhan dan Idul Fitri. Seandainya para pemangku kekuasaan ini sadar dan mengerti mereka bukan hanya melakukan pencitraan dalam bekerja, media cetak dan media elektronik sebagai alat untuk hal tersebut. salam Trisakti yang berpihak kepada para investor asing dan salam nawacita rasa Imperialis bagi pemerintahan Jokowi selama ini..

selamat memberikan mimpi bagi kalian yang menyatakan tim perekonomian yang terbaik yang menghasilkan dan menciptakan daya beli kami menurun dan hutang kami serta anak cucu kami yang menanggungnya...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline