Lihat ke Halaman Asli

Andi Chairil Furqan

Menelusuri Fatamorgana

Di Balik Kacang Ijo yang Gosong, Ternyata Istriku Jago Masak

Diperbarui: 2 Mei 2020   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Awalnya aku tak menyadari keputusan besar istriku di masa pandemi covid-19 ini.

Karena sejatinya tidak ada perubahan signifikan yang kurasakan.

Selama ini beliau memang senantiasa menyediakan makanan buat kami (aku dan anak-anak), walaupun terkadang makanan itu hasil "racikan warung".

Kesadaranku mulai muncul dimulai ketika suatu hari pada saat sementara berbuka puasa, ketika melihatku berdiri mengambil mangkuk dan sendok, beliau bertanya, "Mau kemana?... "

"Mau makan bubur kacang ijo itu...?" Jawabku sambil menunjuk satu belanga kecil yang ada di atas kompor.

Sambil tersipu, beliau mengatakan "Buburnya gosong".

Penasaran dengan perkataannya, aku pun tetap bergegas menuju belanga kecil itu yang memang sebelumnya kulihat bubur kacang ijo yang dimasak.

Begitu tutup belanga ku buka, ternyata mulai terasa aroma kegosongannya.

Namun hal itu malah menambah penasaranku, seperti apa sebenarnya rasa bubur kacang ijo yang gosong itu?

Nah, pada saat menyantap bubur kacang ijo "yang memang terasa gosongnya" itulah dalam hatiku semakin merasakan kekaguman terhadap istriku.

Dalam hati berkata "pantas saja bubur kacang ijo tersebut tidak disajikan diatas meja, karena memang rasanya tidak nyaman (ingat.... dalam hati ya...). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline